NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid melaunching pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-12 tahun di SDN 005 Nunukan jalan Sudirman Nunukan Utara, Selasa (4/1/2022).
Untuk SDN 005, pelaksanaan vaksinasi dilakukan dua kali. Pagi hari untuk 180 siswa kelas 1, 2 dan kelas 6, serta 180 murid lainnya pada siang hari dari kelas 3, 4 dan kelas 5. Sisanya menunggu gelombang selanjutnya.
Setelah launching vaksinasi ini, dilanjutkan untuk semua sekolah yang ada di Kabupaten Nunukan secara bertahap sesuai jadwal yang telah diberikan kepada masing-masing sekolah.
Dalam kesempatan itu, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid mengapresiasi peran seluruh anak-anak yang akan divaksin serta orangtua yang mendampingi. Bupati Laura bersyukur Alhamdulillah karena vaksinasi ini disambut antusias siswa dan orangtua. Bupati juga berharap vaksinasi ini dapat disosialisasikan.
“Saya juga berharap kepada orang tua/wali murid termasuk juga para guru, turut mensosialisasikan kepada anak didiknya masing-masing bahwa vaksin ini aman dan telah teruji untuk dapat di vaksin usia 6-12 tahun,” harap Bupati Laura.
Bupati Laura juga meminta agar tenaga kesehatan yang menyambangi ke sekolah, dapat mempermudah proses vaksinasi.
“Untuk menyukseskan vaksinasi ini, dari 18 puskesmas agar dapat mengatur waktunya dan diberikan ke semua sekolah agar anak- anak kita dari usia 6-12 Tahun bisa terfasilitasi dan mendapatkan vaksinasi dengan baik yang gunanya nanti untuk menjaga daya tahan tubuh mereka, paling utama melakukan pencegahan,” pinta bupati Laura.
Sementara itu, mewakili dokter di Nunukan, dokter spesialis anak dr. Sholeh Rauf Sp.A menyakinkan bahwa vaksin yang diberikan yakni Sinovac adalah vaksin yang aman dan sudah melalui uji fase klinik selama 2 kali serta telah ditetapkan oleh Balai POM sejak Oktober 2021 dan insya Allah aman.
“Jangan khawatir ibu-ibu sekalian, pemerintah tidak akan pernah mencelakakan masyarakatnya, jaminannya pemerintah dan kami dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berjumlah 4.300 bersepakat bahwa tidak ada jalan lain melalui imunisasi, vaksin ini yang bisa memotong mata rantai penularan dan keluar dari pandemi ini. Apa lagi untuk sekarang sudah dimulai proses belajar tatap muka, dengan ketetapan guru dan murid harus 100 persen baru dilaksanakan proses tatap muka,” ungkap dr. Sholeh.
Untuk lebih menyakinkan, dr Sholeh menegaskan bahwa anak dari Bupati Nunukan turut diberikan vaksin dalam kegiatan tersebut.
“Saya juga akan memulai anak saya untuk divaksin, dan anak Bupati pun insya Allah divaksin pertama, yakin dan percayalah saya ini dokter anak dan juga sebagai orang tua,” tegasnya. (Tim Liputan)
Sumber: Bagian Prokompim Setda Nunukan
Discussion about this post