TARAKAN – Kabar duka kembali datang dari perkembangan kasus pandemi corona virus disease (covid-19) di kota Tarakan. Satu pasien konfirmasi meninggal dunia pada Kamis (05/11/2020).
Dalam rilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, pasien yang meninggal tersebut adalah covid-388. Ia seorang laki-laki berusia 59 tahun. Meninggal saat mendapat penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.
“Covid 388 ini adalah merupakan suspek, covid konfirmasi yang meninggal dunia. Jadi dia datang ke UGD RSUD, sudah dalam keadaan buruk kemudian dan meninggalnya juga di UGD RSUD, tapi sempat dilakukan pemeriksaan yang terkonfirmasi sore. Hasil swabnya adalah positif,” ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, dalam keterangan persnya, Jumat (06/11/2020).
Dengan tambahan tersebut, total sudah tiga pasien konfirmasi covid-19 di Tarakan yang meninggal dunia. Pasien covid-388 juga termasuk satu dari tiga pasien yang dilaporkan pada Jumat, terkonfirmasi covid-19.
Dua orang lagi adalah pasien covid 386 yang merupakan laki-laki berusia 72 tahun dan covid 377 perempuan berumur 30 tahun. Jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 388 orang.
Namun, pada Jumat dilaporkan bertambah enam pasien sembuh. Yakni Covid 312 (perempuan, 50 tahun), covid 313 (perempuan, 55 tahun), covid 321 (laki-laki 44 tahu), covid 333 (perempuan, 51 tahun), covid 334 (laki-laki, 53 tahun) dan covid 337 (laki-laki, 16 tahun).
Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 327 orang. Sementara yang masih dalam perawatan sebanyak 58 orang.
“Diharapkan kepada masyarakat kota Tarakan untuk disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain minimal satu meter, menghindari berkerumun di tempat-tempat umum, membatasi menyentuh fasilitas tempat-tempat umum dan jangan menyentuh mata, hidung serta mulut sebelum cuci tangan dengan sabun di air mengalir,” pesan dr. Devi Ika Indriarti. (jkr-1)
Discussion about this post