TARAKAN – Nelayan bernama Ilyas (42) yang dilaporkan hilang saat mencari ikan di kelong muara Sungai Bulungan, Pulau Mangu, Kabupaten Bulungan, Sabtu (12/6/2021), telah ditemukan tim SAR gabungan.
Warga jalan Jembatan Bongkok RT 30 Tarakan ditemukan pada Minggu (13/6/2021) dalam kondisi meninggal dunia pada posisi kurang lebih 9 mil laut dari Lokasi Kejadian Perkara (LKP).
“Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan korban dalam kondisi MD (meninggal dunia) kurang lebih 9 nautical mile dari LKP mengarah ke selatan tenggara,” demikian keterangan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Amiruddin dalam keterangan persnya di grup WhatsApp Sinergi Kaltara, Minggu (13/6/2021).
Setelah ditemukan, korban dievakuasi ke pelabuhan TPI Kota Tarakan untuk diserahkan ke pihak keluarga. Dengan telah ditemukannya Ilyas, Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan menutup operasi pencarian korban.
Sebelumnya Ilyas dilaporkan hilang saat mencari ikan di Muara Sungai Bulungan, Pulau Mangu, Kabupaten Bulungan, Sabtu (12/6/2021) sekira pukul 13.30 Wita. Kapal yang digunakan ilyas ditemukan dalam keadaan kosong.
Sementara itu, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kalimantan Utara (Kaltara) berbelasungkawa atas musibah yang menimpa Ilyas.
“Kita prihatin, atas nama organisasi menyampaikan belasungkawa. Kita hanya bisa bersabar karena itu adalah risiko bagi kita,” ujar Ketua KNTI Kaltara Rustan, Minggu (13/6/2021).
Musibah ini menambah daftar nelayan yang di Kaltara yang meninggal dunia saat mencari ikan di laut. Sepengetahuannya, sejak awal 2021 hingga sekarang, sudah beberapa kali terjadi musibah yang menimpa nelayan.
Oleh karena itu, Rustan mengimbau kepada nelayan untuk tetap memperhatikan keselamatan dengan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan saat pergi melaut, seperti baju pelampung.
Disamping itu, nelayan juga punya perhitungan sebelum melaut. Jangan hanya mengandalkan keberanian.
Rustan juga mengharapkan peran pemerintah untuk melakukan pencegahan dengan memberikan sosialisasi terhadap upaya mencegah terjadinya kecelakaan. Karena ia menilai, potensi kecelakaan laut tahun ini cukup tinggi.
Rustan juga memintah pemerintah agar dapat memperhatikan nelayan, terutama perlindungan jiwa. “Jangan main-main loh, seriuslah pemerintah, kasihan kita ini,” pintanya. (jkr)
Discussion about this post