TARAKAN – Tim Pengentasan Kemiskinan Kota Tarakan yang diketuai Wakil Wali Kota Effendhi Djuprianto, terus menyosialisasikan program yang digagas dalam upaya menekan angka kemiskinan di Bumi Paguntaka.
Tim Pengentasan Kemiskinan Kota Tarakan telah merancang sejumlah program kegiatan. Di antaranya menggali potensi Sumber Daya Perikanan dan Kelautan untuk meningkatkan perekonomian nelayan, dengan memanfaatkan wilayah perairan 4 mil, 12 mil hingga Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) untuk menangkap ikan.
Di samping itu, dari pemanfaatan potensi perikanan dan kelautan, diharapkan hadir kawasan industri di Tarakan sebagai fasilitas penunjang kegiatan ekspor perikanan dan kelautan yang bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Rencana itupun telah dipaparkan Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto saat menghadiri Rapat Koordinasi Intern Keuangan dan Pembangunan Tingkat Provinsi Kaltara yang digelar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Utara bersama Pemprov Kaltara di di Ballroom Hotel Luminor Tanjung Selor, Rabu (2/6/2021).
Rakor yang dihadiri Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang, Wakil Gubernur Yansen TP, Ketua DPRD Kaltara dan Forkopimda serta kepala daerah dari lima kabupaten kota. Mengangkat tema Pengawasan Sektor Kelautan dan Perikanan Dalam Mendukung Pembangunan Daerah Provinsi Kaltara.
Sebagai narasumber hadir Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintahan, Perekonomian, dan Kemaritiman, Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan BPKP Kalimantan Utara.
Dari hasil rapat koordinasi itu, Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto menilai ada respon positif yang diberikan Pemerintah Pusat terhadap gagasan tersebut. Bahkan, Pemerintah Pusat mendorong Pemkot Tarakan untuk merealisasikan program itu dengan sejumlah masukkan.
“Untuk di Kaltara ini kalau bisa tidak terlalu banyak revitalisasi kegiatan itu. Disarankan kalau seperti di Kaltara ini dari sektor perikanan, termasuk bagaimana sekarang agar supaya nanti wilayah-wilayah 4 mil, 12 mil dan ZEE bisa digarap,” Effendhi Djuprianto, Jumat (4/6/2021).
Agar hasil perikanan dan kelautan ini menjadi komoditas andalan yang dapat diekspor, diharapkan nantinya hadir kawan industri yang di dalamnya ada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan fasilitas penunjang lainnya.
Dengan program tersebut, Effendhi Djuprianto menilai akan mendorong recovery perekonomian, karena akan memperpendek jalur ekspor yang berdampak pada pembiayaan pengiriman yang akan lebih murah dan waktu yang lebih singkat.
Disamping itu, melalui program ini diharapkan Wakil Wali Kota Tarakan dapat mengurangi peredaran narkoba di Kaltara yang selama ini memanfaatkan wilayah perairan untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia.
Dengan kegiatan ini juga, diharapkan pertahanan Indonesia akan lebih kuat dengan banyaknya nelayan yang beroperasi di wilayah perairan 4 mil, 12 mil dan ZEE.
Dan harapan terakhir melalui program ini sebagai upaya untuk menjaga ekosistem laut dengan mengarahkan nelayan mengubah alat tangkapnya menggunakan alat tangkap yang direkomendasi oleh Pemerintah Pusat. (jkr)
Discussion about this post