TARAKAN – Merasakan sakit ataupun kesemutan pada bagian kaki, tangan maupun sendi, tidak lantas mengambil kesimpulan sebagai gejala asam urat. Karena, bisa jadi itu juga merupakan gejala dari saraf terjepit.
Demikian diungkapkan dokter spesialis ortopedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dr. Nugroho Setyowardoyo Sp. OT(K) Spine.
“Sering kali pasien periksakan sendiri asam urat kok kaki saya sakit, sendi saya sakit, tangan saya sakit, asam uratnya normal, padahal bahwa sakitnya di alat gerak kita tidak serta merta hanya asam urat,” ujar Nugroho Setyowardoyo usai menghadiri talk show yang digelar RSUD Tarakan dengan topik penanganan kasus cedera tulang belakang terkini di Auditorium RSUD Tarakan Lantai 6, Kamis (8/4/2021).
Selain kesemutan pada kaki dan tangan, gejala saraf terjepit lainnya bisa diketahui apabila merasakan nyeri pada tulang belakang, merasa seperti terbakar dan tidak bisa berjalan jauh. Jika sudah berat, pasien bisa sampai susah buang air kecil dan air besar.
Jika merasakan hal demikian, sebaiknya periksakan ke dokter. Sebab menurut alumin S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran meskipun jarang ditemukan orang yang menderita saraf terjepit mengalami kelumpuhan, akan tetapi menimbulkan kesakitan yang berdampak pada produktivitas kerja.
“Jadi, sebelum ke arah itu, pasien biasanya sudah datang begitu dia merasakan lemah. Beda dengan misalnya cedera tulang belakang yang diakibatkan kecelakaan,” tuturnya.
Untuk menghindari saraf terjepit, Nugroho Setyowardoyo menyarankan untuk menjaga posisi tubuh sehari-hari dan mengurangi berat badan.
“Tidak mengangkat dengan posisi badan membungkuk, kalau kita mau ngangkat berat bukan punggung yang bengkok tetapi punggungnya tetap lurus kakinya yang bengkok. Kemudian berat badan dikurangi, kemudian melatih otot punggung,” ungkapnya. (adv/jkr-1)
Discussion about this post