KUDUS – Muhammad Reza Putra Cakti berhasil mempersembahkan medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah pada cabang taekwondo.
Tidak hanya prestasi membanggakan bagi dirinya, raihan tersebut sekaligus medali pertama Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara).
Hasil itu disyukuri Muhammad Reza sebagai bonus. Sebab ia mengaku persiapannya mengikuti PON Bela Diri, kurang maksimal karena terbentur pekerjaan.
Reza sehari-harinya bekerja sebagai barista di salah satu coffee shop di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
“Persiapan saya untuk menghadapi PON Bela Diri kurang karena dibatasi oleh jam kerja. Di satu sisi saya start kerja memang pagi. Jadi saya itu kadang ngambil waktu selipin sebelum kerja dan sesudah kerja. Ternyata saya kalah di fisik. Untuk teknik, saya bisa mengimbangi,” ujar Muhammad Reza.
Selain itu, Reza juga harus bermain pada kelas yang bukan spesialisasinya. Dalam beberapa kejuaraan sebelumnya, pria dengan tinggi 195 cm ini tampil di kelas 80 kg putra dan sukses mempersembahkan medali emas.
Namun di PON Bela Diri, Reza turun di kelas heavy over 87 kg putra. Dengan naik kelas, praktis alumni SMA Negeri 1 Tanjung Selor harus menghadapi lawan yang berpengalaman. Namun ia bersyukur karena masih bisa membawa pulang perunggu.
“Alhamdulillah sudah bisa meraih medali perunggu bagi Kaltara saya juga merasa bangga,” tutur pemuda kelahiran Malinau, 31 Desember 2006.
Hasil di PON Bela Diri ini menjadi bahan evaluasi bagi Reza untuk menghadapi event selanjutnya.
Reza masih memiliki impian berlaga Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 di NTB dan NTT. Karena itu yang mengaku akan mempersiapkan diri menghadapi babak kualifikasi PON tahun 2027.
Selain itu, Reza juga mempunyai target bisa masuk dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk menambah jam terbangnya.
“Untuk target saya sebenarnya tidak berpuas hati dengan pencapaian di PON Bela Diri ini. Karena ke depannya masih banyak lagi yang bisa saya ikuti. Seperti BK PON dan PON NTB dan NTT. Saya ingin ingin dilirik oleh pelatih nasional masuk pelatnas untuk nambah lagi jam terbang saya,” harap Reza.
Reza sendiri sudah menekuni olahraga bela diri sekolah dasar. Sebelum taekwondo, anak pertama pasangan Wira Hadi Cakti dan Moreni Sulastri pernah mempelajari beladiri pencak silat dan kick boxing.
Namun mulai menekuni cabang taekwondo sejak SMP kelas IX. Berawal dari ajakan rekan ayahnya yang melihat ada potensi dalam diri Reza karena memiliki postur tubuh yang tinggi.
“Bapak saya punya rekan yang sudah dianggap adik yang ngajak karena menilai saya punya potensi postur saya yang tinggi,” beberapa Reza.
Sejak saat itu, Reza mulai menekuni taekwondo hingga diberi kesempatan mengikuti kejuaraan terbuka di Samarinda, Kalimantan Timur dan berhasil meraih medali perak.
Capaian tersebut semakin memotivasi dirinya untuk terus berlatih hingga membawanya berlaga di sejumlah kejuaraan naik nasional maupun internasional.
Sebelum tampil di PON Bela Diri, Reza tampil di PON XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara serta sejumlah turnamen internasional di Malaysia. (jkr)
Dua Atlet Kaltara Raih Kemenangan Perdana di Cabang Kempo PON Bela Diri
KUDUS - Perjuangan atlet kempo Kalimantan Utara (Kaltara) Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 telah dimulai sejak Sabtu (18/10/2025).Dari...
Read moreDetails
Discussion about this post