KUDUS – Tidak hanya mengirim kontingen, Kalimantan Utara (Kaltara) ternyata juga mengikutsertakan wasitnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025, Kudus, Jawa Tengah (Jateng).
Hendra Wijaya menjadi salah satu referee atau wasit asal Kaltara yang bertugas di cabang olahraga (cabor) taekwondo.
Berbekal lisensi wasit internasional yang dimilikinya, pria kelahiran Tarakan, 24 Desember 1979 ini dipercaya Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) menjadi wasit di PON Bela Diri.
“Saya hadir sebagai juri wasit dari Provinsi Kalimantan Utara. Saya kebetulan sudah lisensi internasional. Jadi karena event levelnya PON, makanya yang diambil sebagian besar wasit internasional, sebagian juga nasional,” ujar Hendra Wijaya kepada awak media Minggu (12/10/2025).
Hendra Wijaya sebenarnya bukan kali ini saja dipercaya memimpin pertandingan di level PON. Ia mengaku sudah bertugas sejak PON XVII/2008 di Kaltim.
Sejak saat itu, Hendra Wijaya selalu dipercaya PB TI setiap penyelenggaraan pesta olahraga prestasi multievent 4 tahunan ini. Terakhir turut menjadi wasit pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Tidak hanya PON, Hendra Wijaya juga sering memimpin pertandingan di kejuaraan level nasional lainnya. Seperti kejuaraan nasional (kejurnas), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) dan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas).
Kepemimpinannya yang tegas saat di lapangan serta berbekal wasit lisensi internasional, membuat PB TI selalu mempercayakannya menjadi wasit.
Bahkan Hendra Wijaya juga sering dipercaya memimpin pertandingan pada kejuaraan internasional di sejumlah negara.
Sebelum memimpin pertandingan di PON Bela Diri, Hendra Wijaya turut menjadi wasit pada kejuaraan taekwondo di Malaysia.
“Kemarin barusan saya pulang juga dari Malaysia dalam rangka tugas,” ungkap taekwondoin pemegang sabuk DAN V ini.
Hendra Wijaya menjadi satu-satunya wasit di Kaltara berlisensi internasional. Selain dirinya, ada 3 orang wasit nasional serta beberapa orang lainnya yang memiliki wasit lisensi daerah.
Untuk menjadi wasit, menurut Hendra Wijaya, yang terpenting harus memenuhi persyaratannya. Di antaranya sudah mencapai tingkatan sabuk yang ditentukan. Misalnya untuk menjadi wasit nasional, minimal sabuk DAN III.
Selain itu, selalu update peraturan pertandingan. Yang tidak kalah pentingnya kesiapan pendanaan. Hendra Wijaya berpesan agar seorang wasit selalu siap pendanaannya. Sehingga ketika dibutuhkan memimpin pertandingan, wasit tersebut sudah siap berangkat.
Disinggung kiprah Kaltara di cabang taekwondo pada PON Bela Diri, Hendra Wijaya menilai meski hanya mengirim 3 atlet, namun cukup menjanjikan.
Ini dibuktikan dengan suksesnya Muhammad Reza Putra meraih medali perunggu pada nomor kyorugi kelas heavy over 87 kg putra. Di mana dia sempat mengalahkan atlet Jawa Barat yang menjadi peta kekuatan cabang taekwondo. (jkr)
Dua Atlet Kaltara Raih Kemenangan Perdana di Cabang Kempo PON Bela Diri
KUDUS - Perjuangan atlet kempo Kalimantan Utara (Kaltara) Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 telah dimulai sejak Sabtu (18/10/2025).Dari...
Read moreDetails
Discussion about this post