TARAKAN – Pekan Kebudayaan Daerah ke-5 resmi dibuka Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes di Taman Berkampung, Senin malam (18/8/2025).
Pekan Kebudayaan Daerah kembali digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Acara yang tahun ini memasuki edisi kelima ini akan berlangsung 18-20 Agustus.
Tahun ini diikuti 36 pegayuban ditambah Dekranasda Tarakan. Mereka akan menampilkan berbagai atraksi kesenian, budaya serta kuliner khas daerah masing-masing.
Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes menjelaskan acara tahun ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Bertujuan sebagai upaya melestarikan kebudayaan bangsa sekaligus memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Tarakan yang majemuk.
“Baru saja kita merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Tentu kita patut bersyukur, semua berjalan lancar. Tetapi yang paling penting, tidak sekedar memperingati secara ceremony, yang paling penting kemerdekaan ini diperoleh dengan perjuangan berdarah-darah oleh para pejuang kita,” ujar Wali Kota Khairul.
“Karena itu ada kewajiban kita semua masyarakat Tarakan untuk mengisi kemerdekaan ini dan juga mempertahankannya dan melestarikannya. Kemerdekaan Indonesia ini ditopang oleh seluruh suku dan seluruh agama. Karena itu yang paling penting dalam rangka mempertahankan kemerdekaan RI, tentu kita harus mengisi dan melestarikannya. Kalau tidak lama-lama budaya Indonesia yang ada ini akan hilang. Itulah sebenarnya esensi pekan budaya yang kita laksanakan berturut-turut ini,” lanjut Khairul.
“Sejatinya bahwa Tarakan ini adalah miniatur Indonesia. Kalau kita lihat pada malam hari ini, hampir semua suku ada di Tarakan. Karena itu, sepatutnya masing-masing warga Tarakan dari berbagai suku ini melestarikan budayanya masing-masing supaya kita bisa memperkokoh pesatuan dan kesatuan ini,” sambung Khairul.
Khairul menegaskan Pemkot Tarakan mendukung penuh pelestarian kebudayaan yang ada di Tarakan baik budaya lokal maupun dari daerah lain.
Ini sesuai dengan tagline Pemkot Tarakan yaitu “Tarakan Hibot” yang diambil dari bahasa Tidung yang merupakan suku asli Tarakan, yang artinya, hebat.
Namun, Hibot juga merupakan singkatan dari Handal, Inovatif, Berbudaya, Unggul dan Tangguh. Sehingga dengan menjunjung tinggi budaya yang ada, diharapkan Tarakan menjadi kota yang berbudaya.
Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan rebana oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tarakan.
Dilanjutkan dengan penampilan busana adat dari berbagai daerah yang ambil bagian pada Pekan Kebudayaan Daerah ke-5.
Turut ditampilkan peragaan busana Wastra Nusantara yang menampilkan busana dengan batik khas Tarakan rancangan salah satu desainer nasional, di bawah bimbingan Dekranasda Tarakan.
Acara ini juga mampu menarik perhatian warga Tarakan. Diperkirakan ribuan warga menyaksikan pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah tadi malam. (jkr)
Discussion about this post