TARAKAN – Sikap induk olahraga (inorga) yang menolak penundaan Musyawarah Kota (Muskot) III Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Tarakan, dinilai bagian dari dinamika muskot dan merupakan hak inorga.
Namun kenyataan di lapangan, saat pelaksanaan Muskot III KORMI Tarakan pada Minggu (3/8/2025), tidak ada penolakan yang disampaikan inorga.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua I KORMI Tarakan, Dino Adrian, menanggapi adanya penolakan penundaan muskot oleh belasan inorga.
“Mungkin itu bagian dari dinamika ya. Tapi yang pasti saat pelaksanaan muskot kemarin, ketika kita sampaikan bahwa ini ditunda, ya tidak ada penolakan. Bahwa hari ini ada penolakan, ya mungkin saja, itu haknya inorga, pengurus tidak bisa mengintervensi hak inorga yang menyatakan menolak,” tegas Dino Adrian, Selasa (5/8/2025).
Ia juga menilai, pelaksanaan muskot masih merupakan kewenangan pengurus, seiring masih berlakunya kepengurusan KORMI Tarakan. Jika berdasarkan Surat Keputusan (SK), kepengurusan baru berakhir pada September mendatang.
Dino juga berpendapat, tidak tepat jika muskot tidak dihadiri Ketua KORMI Tarakan. Karena itu, pihaknya menunda seiring berhalangan hadirnya Ketua KORMI Tarakan.
“Bahwa hari ini inorga mendesak untuk melakukan muskot, ya tentu itu bagian dari hak oranisasi inorga dan kita mengapresiasi itu. Tapi sekali lagi, pelaksanaan muskot tanpa kehadiran ketua, menurut kami, tidak pantas untuk dilanjutkan,” tutur Dino Adrian.
Dino mengaku, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat pernyataan sikap penolakan dari inorga. Hanya dari pemberitaan yang beredar. Meski demikian, pihaknya menilai penolakan tersebut merupakan hak inorga.
Disinggung jadwal muskot KORMI Tarakan selanjutnya, Dino belum bisa memastikan. Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Ketua KORMI Tarakan maupun KORMI Kaltara.
“Saya belum bisa memastikan kapan pelaksanaannya. Karena dari Ketua KORMI belum ada berkaitan dengan waktu pelaksanaan, belum ada komunikasi yang bisa terjalin antara panitia dan ketua. Termasuk saya sebagai wakil ketua I belum bisa berkomunikasi dengan ketua,” tutur Dino.
“Yang kedua, tentu kami akan sinkronkan dengan jadwal KORMI provinsi. Kapan pun pelaksanaan muskot KORMI Tarakan tetap mendapat restu dari KORMI provinsi,” tegasnya. (jkr)
Discussion about this post