TANJUNG SELOR – Vaksinasi digelar serentak se-Indonesia pada Kamis (14/1) pagi. Di Kalimantan Utara (Kaltara), vaksinasi yang pada tahap pertama menyasar tenaga kesehatan ini dimulai di dua daerah, Kota Tarakan dan Kabupaten Bulungan. Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Irianto Lambrie menyaksikan vaksinasi di Puskesmas Tanjung Selor, Bulungan.
Kick off vaksinasi serentak ini diawali oleh sejumlah tokoh Forkopimda di lingkup Provinsi Kaltara dan Forkompimda Bulungan. Vaksinasi itu diikuti 20 orang tokoh masyarakat dan forkompimda baik Bulungan maupun lingkup Provinsi Kaltara. Dan diikuti oleh 39 tenaga kesehatan yang telah teregistrasi.
Dimulainya vaksin serentak ini, kata Irianto merupakan ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, guna meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Kita harus berikhtiar untuk menang melawan Covid-19, salah satunya vaksin. Tapi perlu diingat, vaksin tidak menjadi jaminan. Kita harus disiplin menaati protokol kesehatan (Prokes) secara ketat,” ucap Gubernur.
Karena itu, masyarakat tidak perlu takut untuk divaksin. Penyampaian informasi juga perlu dilontarkan secara jelas, agar warga bisa paham mengenai fungsi vaksin. “Jangan sampai kita menyebarkan informasi yang menimbulkan kegelisahan di masyarakat,” kata Irianto.
Vaksinasi sendiri bertujuan untuk mengurangi transmisi atau penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.
“Lekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan,” ungkap Gubernur.
Menurut Gubernur, penting sekali bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas untuk melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan setempat, serta berkoordinasi dengan lintas program, dan lintas sektor terkait, termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan vaksinasi ini.
“Saya berharap petugas kesehatan dapat melakukan upaya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat serta memantau status vaksinasi setiap sasaran yang ada di wilayah kerjanya untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai dengan yang dianjurkan,” jelas Irianto.
Adapun sejumlah tokoh Forkompimda yang divaksin kemarin, diantaranya Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Komandan Korem (Danrem) 092/Maharajalila Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Suratno, Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Erwin Zadma beserta tokoh masyarakat lainnya.
Adapun tahapan yang menjadi standar operasional prosedur (SOP) sebelum pemberian vaksin, yakni pertama, adalah registrasi atau pendataan calon penerima vaksin. Jika dia nakes akan disesuaikan dengan data SDM Nakes (Sistem Informasi SDM Kesehatan).
Yang kedua adalah, skrining kesehatan calon penerima vaksin. Disini, penerima vaksin akan diperiksa tekanan darahnya, dan juga proses wawancara riwayat penyakit. “Tahap ini adalah penentu apakah penerima vaksin memenuhi syarat divaksin atau tidak,” ucap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Agus Suwandy.
Jika memenuhi syarat, tahap berikutnya adalah pemberian vaksin. Setelah diberikan vaksin, penerima akan dilakukan pencatatan pelaporan oleh petugas.
“Setelah itu penerima vaksin dapat menunggu beberapa menit terbitnya kartu vaksinasi sebagai bukti telah menerima vaksin dari petugas,” tuntas Agus. (humas)
Discussion about this post