TARAKAN – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan, H. Hamid Amren S.E bertekad untuk melanjutkan program strategis PMI Pusat dan PMI Provinsi Kaltara seperti yang dilaksanakan pada periode lalu.
Hamid Amren kembali dipercaya memimpin organisasi kemanusiaan di Bumi Paguntaka itu setelah terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Kota (Muskot) ke-VII PMI Tarakan di Ruang Henry Dunant, Markas PMI Tarakan di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kampung Satu/Skip, Kecamatan Tarakan Tengah, Sabtu (27/5/2023).
Ini merupakan periode keduanya memimpin PMI Tarakan. Sebelumnya, pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah Tarakan itu memimpin PMI Tarakan periode 2018-2023, melanjutkan kepemimpinan almarhum H. Muhammad Yunus Abbas.
Pasca terpilih, Hamid Amren bertekad melanjutkan program kerja yang sudah dilaksanakan periode lalu yang ia nilai berjalan dengan baik dan telah diterima oleh peserta muskot.
Pada periode sebelumnya, sejumlah kegiatan mampu dijalankan PMI Tarakan. Seperti di bidang pembinaan organisasi, pembinaan sukarelawan, pelayanan kesehatan, pembinaan palang merah remaja, pelayanan donor darah, penanggulangan bencana, termasuk penanganan Covid-19.
Bahkan, PMI Tarakan dipercaya oleh markas PMI Pusat untuk melayani pasien Covid-19 dan masuk dalam program Peduli Lindungi, seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Selain itu, pihaknya dipercaya juga oleh PMI Pusat melaksanakan program kesiapsiagaan polio selama 2 tahun dan telah dilaporkan dalam laporan pertanggungjawaban.
“PMI itu kan organisasi yang sudah cukup tua. Kalau di Indonesia itu 17 Agustus 45, PMI itu 17 September 45, hanya satu bulan lebih tua dari republik ini. Jadi semua program–program yang ada di PMI bukan lagi program dadakan di mana hanya menjalankan apa yang digariskan dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi, kita menjalankan program strategis dari PMI Pusat, PMI provinsi,” ujar Hamid Amren, Sabtu (27/5/2023).
Dijelaskan bahwa ada 4 bidang di dalam PMI. Yakni bidang pembinaan keorganisasian dan kelembagaan, bidang penanggulangan bencana, bidang pelayanan kesehatan dan terakhir bidang pembinaan sukarelawan.
Masing-masing bidang tersebut memiliki kegiatan. Dicontohkan Hamid Amren, seperti bidang pembinaan keorganisasian dan kelembagaan seperti yang dilakukan kemarin berupa melaksanakan Musyawarah Kota (Muskot) yang mengambil tema “Penguatan Organisasi dan Kelembagaan untuk Peningkatan Pelayanan”.
Sementara bidang penanggulangan bencana yaitu turut berperan serta dalam penanganan bencana baik tanah longsor, banjir, kebakaran hutan dan bencana lainnya.
Sedangkan bidang pelayanan kesehatan yaitu turut memberikan pelayanan saat peringatan hari besar nasional, termasuk melakukan donor darah, termasuk melaksanakan program kesiapsiagaan polio.
Adapun bidang pembinaan sukarelawan mulai dari tingkat wira atau Sekolah Dasar (SD), tingkat madya atau Sekolah Menengah Pertama (SMP), utama atau Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga perguruan tinggi.
Dengan pembinaan yang dilakukan, diharapkan mereka ke depan menjadi insan sukarelawan yang peduli terhadap lingkungan dan kemanusiaan. (jkr)
Discussion about this post