TARAKAN – Seiring berakhirnya masa bakti, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Musyawarah Provinsi (Musorprov) di Hotel Galaxy, Tarakan, Jumat (5/5/2023).
Musyawarah dihadiri langsung Ketua PBSI Kaltara demisioner, Hasan Basri. Hadir juga perwakilan PB PBSI, pengurus PBSI kabupaten dan kota serta perwakilan klub bulutangkis.
Terlaksananya Musprov ini diapresiasi Ketua PBSI Kaltara demisioner, Hasan Basri. Ia berharap ketua terpilih nanti bisa mengangkat prestasi bulutangkis Kaltara lebih baik dari apa yang ia dan jajarannya lakukan.
Menurutnya, meskipun PBSI Kaltara masih berusia seumur jagung, namun aktif dalam menggelar even tingkat daerah dan rutin mengikuti kejuaraan tingkat nasional setiap tahun.
“Jangan sampai calon-calon atau ketua terpilih ke depan tidak dapat mengikuti kegiatan-kegiatan seperti itu. Harusnya malah jauh lebih baik,” harap Hasan Basri.
Hasan Basri mengakui, ada pekerjaan pumah yang menanti bagi ketua terpilih nanti. Yakni bagaimana atlet Kaltara bisa berbicara di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.
Karena itu, ia menginginkan atlet Kaltara harus siap mengikuti Kualifikasi PON dan Kaltara pun atlet untuk itu. Hanya terkendala kedinasan karena masuk polisi atau TNI.
“Banyak juga atlet yang kebetulan berprestasi tetapi posisinya sekarang, seperti disampaikan salah satu orang tua, lulus tes di polisi ataupun TNI. Sehingga ini perlu kita diskusikan bersama. Atlet-atlet yang lolos itu kan juga karena rekomendasi PBSI,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Hasan Basri juga menyatakan siap mengemban kembali amanah apabila dipercaya memimpin PBSI untuk periode selanjutnya.
Ia sendiri mengaku selama ini sangat fokus mengurus PBSI, tidak rangkap jabatan di cabor lain. Mulai dari menjabat pengurus PBSI Tarakan hingga Kaltara.
“Kalau memang teman-teman menginginkan, saya persilahkan saja,” ungkapnya.
Hasan Basri sendiri, masuk dalam dua kandidat calon Ketua PBSI Kaltara. Selain dirinya. Juga ada Siswanto. Namun, pria yang juga menjabat Ketua Komite II DPD RI itu lebih berpeluang karena memenuhi syarat minimal didukung 2 pengurus PBSI kabupaten dan kota.
“Calon itu pertama Hasan Basri sendiri yang diusulkan 4 kabupaten kota, kemudian satu calon atas nama Siswanto diusung oleh satu pengkab. Kami sudah rapat, hari ini kami akan serahkan ke forum musprov,” ujar Ketua Tim Penjaringan Calon Ketua PBSI Kaltara, Afandi.
“Secara aturan sebenarnya ini sudah bisa aklamasi. Sesuai aturan yang ada kan minimal didukung oleh dua pengkab, sesuai dengan PO Nomor 1 Tahun 20218. Tapi satu calon itu Cuma didukung satu. Sehingga kemungkinan kita bawa ke forum,” lanjut Afandi. (jkr)
Discussion about this post