TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan menggelar Rapat Koordinas (Rakor) Penanggulangan Corona Virus Disease (Covid-19) di Ruang Imbaya Kantor Wali Kota Tarakan, Rabu (23/12/2020).
Usai pertemuan, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M. Kes menilai, meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 dikarenakan masyarakat sudah abai menerapkan protokol kesehatan.
“Ya kelihatannya kan sudah abai ya. Kan enggak usah jauh-jauh, kita evaluasi dari kasus yang meningkat itu menunjukkan bahwa protokol tidak dilakukan dengan baik,” ujar wali kota kepada awak media.
Wali kota menilai, kalau protokol kesehatan dilakukan dengan baik, mestinya angka kasusnya tidak fantastis seperti saat ini, dari 87 kasus sebelumnya menjadi 1.700 kasus.
“Ya artinya protokol kesehatan memang masyarakatnya sudah abai,” tegasnya lagi.
Wali kota juga mendapatkan laporan dari Kodim 0907/Tarakan bahwa masih ada masyarakat yang menganggap Covid-19 tidak ada, bahkan rekayasa.
“Tiap hari mereka ke gang, ke mana-mana, mereka mengimbau masyarakat tapi masyarakat menganggap bahwa sekarang ini justru Covid itu tidak ada, itu hanya khayalan, bahkan rekayasa, itu jadi masalah kan,” tuturnya.
“Itulah yang jadi masalah kita sekarang karena kita tidak sama-sama lagi. Ibaratnya sudah tidak sama irama musik. Kita anggap masalah mereka tidak anggap masalah sehingga nambah terus dan itu akhirnya protokol kesehatan diabaikan,” ungkapnya.
Berdasarkan rilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan pada Rabu (23/12), bertambah 48 kasus konfirmasi Covid-19 di Tarakan. Sehingga jumlah kumulatif sebanyak 1.737 orang.
Dilaporkan juga bertambah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 15 orang. Sehingga jumlah keseluruhan pasien sembuh mencapai 854 orang.
Sementara itu, ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 1 orang dan kasus probable 1 orang. Sehingga jumlah kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 22 orang dan kasus probable meninggal dunia 1 orang. (jkr-1)
Discussion about this post