TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provisi Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menyelenggarakan penukaran uang rupiah di momentum Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Pada tahun 1444 Hijriah atau 2023 Masehi, perwakilan bank central Indonesia di Bumi Benuanta itu menyiapkan Rp 758 miliar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltara akan uang rupiah mulai pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000.
KPwBI Kaltara pun telah memulai penukarannya sejak Senin (27/3/2023). Ditandai dengan acara Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (Serambi) di Kayan Multi Function Hall Hotel Tarakan Plaza.
Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Wahyu Indra Sukma, Kepala Kabinda Kaltara, dan sejumlah pejabat lainnya.
“Kalau secara nasional ada Rp 195 triliun, kalau di Kaltara sendiri sekitar Rp 758 miliar yang kita siapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltara yang sudah kita hitung,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltara, Wahyu Indra Sukma kepada awak media, ditemui usai acara.
Jumlah itu mengalami peningkatan sebesar 15 persen dibandingkan tahun lalu Rp 624 miliar. Karena pihaknya memprediksi terjadi peningkatan permintaan uang rupiah seiring tumbuhnya perekonomian paca pandemi Covid-19.
Untuk menjangkau masyarakat, KPwBI Provinsi Kaltara menyiapkan 57 titik penukaran uang rupiah. Selain di seluruh kantor-kantor perbankan, disiapkan juga 15 unit kas keliling.
Guna memudahkan penukaran, KPwBI Provinsi Kaltara menyiapkan alikasi PINTAR yang bisa digunakan masyarakat untuk mendaftar penukaran uang rupiah.
“Nanti bisa diakses juga melalui aplikasi PINTAR. Kita sudah sampaikan, masyarakat bisa mendaftar,” tuturnya.
KPwBI Provinsi Kaltara membatasi penukaran hingga Rp 3,8 juta untuk setiap masyarakat. Jumlah itu sudah termasuk berbagai uang pecahan rupiah di dalamnya.
Dengan disiapkannya 57 titik penukaran uang rupiah, Indra berharap bisa menjangkau seluruh masyarakat Kaltara. Termasuk di pedalaman. Mereka diharapkan bisa mendatangi titik-titik penukaran uang rupiah terdekat di wilayahnya.
Pemilihan titik itu sendiri sudah pihaknya dikoordinasikan juga kepada perbankan. Di mana titik tersebut diangggap titik yang bisa dijangkau oleh masyarakat.
Sebenarnya, menurut Indra, penukaran uang rupiah tidak hanya dibuka di momentum Ramadan dan lebaran, di hari-hari biasa pun pihaknya melayani penukaran uang rupiah. Hanya saja, di Ramadan dan lebaran ini, jumlah lokasinya diperbanyak agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di momentum tersebut. (jkr)
Discussion about this post