TARAKAN – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Tarakan menggelar pelatihan Pramuka Peduli Bencana atau Brigade Penolong. Kegiatan ini dibuka Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah tarakan Hendra Arfandi, mewakili Wali Kota Tarakan, Minggu (20/12/2020) di gedung KNPI Tarakan Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur.
Menurut Ketua Harian Kwarcab Gerakan Pramuka Tarakan Thajuddin Noor, kegiatan tersebut merupakan implementasi kode-kode kehormatan Gerakan Pramuka yang ada dalam Tri Satya dan Dasa Dharma.
“Kegiatan ini sebenarnya bukan kegiatan baru ya, jadi inikan program Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bahwa salah satu yang dimasukkan dalam kode-kode kehormatan Gerakan Pramuka itukan menolong sesama hidup antara lain. Baik itu di Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka,” ujar Thajuddin Noor kepada awak media, Senin (21/12/2020).
“Sehingga, salah satu implementasinya adalah Pramuka itukan membentuk yang namanya Pramuka peduli yang kita sebut juga dengan Brigade Penolong, satuan penolong,” bebernya.
Pramuka Brigade Penolong ini, dijelaskan Thajuddin Noor, dipersiapkan untuk bagaimana mereka mempunyai empati terhadap sesama. Karena di Pramuka lebih menanamkan nilai-nilai kemanusiaan.
Menurutnya, dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, juga sudah menyatakan secara konkrit bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan non formal.
Sehingga, lanjutnya, pihaknya memang harus mengedukasi daripada anggota Gerakan Pramuka, terutama melalui Gerakan Pramuka Peduli.
“Jadi memang keterlibatan Gerakan Pramuka dalam setiap event khususnya kemanusiaan itu selalu kita libatkan mereka. Di 2019 yang lalu misalnya kebakaran di Sebengkok, kita libatkan mereka walaupun mereka tidak bisa penuh seperti mungkin organisasi yang lain, karena mereka ini adalah juga kalangan pelajar, sehingga kita mengatur waktunya kalau misalnya jadwal dia sekolah pagi, dia berkontribusi sore. Paling tidak mereka bisa merasakan bagaimana penderitaan orang lain,” tuturnya.
Menurutnya, Pramuka Brigade Penolong sebenarnya sudah hadir di Tarakan. Namun lama tidak aktif karena terkait anggaran sehingga membatasi keterlibatan Pramuka Brigade Penolong.
Thajuddin Noor berharap pihaknya dapat terus melakukan edukasi kepada anggota Pramuka Peduli atau Brigade Penolong agar rasa kepedulian mereka untuk membangun semangat nasionalisme, tetap terus terbangun.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana yang juga Wakil Kepala Bidang Humas dan Abdimas Kwarcab Gerakan Pramuka Tarakan Kapten Sukarno membeberkan dalam kegiatan tersebut pihaknya mengundang narasumber dari instansi terkait.
“Kita sesuaikan dari materi yang ada baik dari BPBD, dari PMI dan dari SAR. Diharapkan hal itu bisa memberikan suatu wacana kepada adik-adik Brigade Penolong ini ikut aktif di mana apabila ada di Tarakan ini banjir, tanah longsor, kemudian kebakaran seperti tempo hari di Pasar Batu, Brigade Penolong kita turunkan,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini, pihaknya melibatkan anggota pramuka perwakilan sekolah tingkatan penegak atau SMA baik negeri maupun swasta, dengan setiap sekolah mengirimkan dua anggota pramuka. Mereka juga berasal dari berbagai saka di Tarakan. (jkr-1)
Discussion about this post