TARAKAN – H. Najamuddin mendapatkan tambahan kepercayaan diri untuk maju sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara).
Pasalnya, dukungan untuknya bertambah setelah Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltara terang-terangan mensupport pria yang akrab disapa H. Lontong itu.
“Kita mendukung ke pak H. Lontong,” ujar Sekretaris Percasi Kaltara. Muhammad Iqbal, kepada awak media, Rabu (8/2/2023).
Bukan tanpa alasan. Iqbal menilai, Najamuddin merupakan pelaku olahraga dan peduli terhadap dunia olahraga. Dibuktikan dengan memegang Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kaltara.
Kepedulianya juga ditunjukkan dengan menggelar kejuaraan olahraga. Seperti turnamen Wali Kota Cup II, akhir tahun lalu. Ia juga memegang klub bola voli dan sepak bola Bunyu.
“Beliau pengurus cabang olahraga (PBVSI) dan saya lihat dia membuat even termasuk sepak bola. Dia ada keinginan memajukan dan senang dengan olahraga,” ungkapnya.
Selain itu, Iqbal menilai, Najamuddin menujukkan keseriusannya maju karena intens berkomunikasi dengan Percasi Kaltara.
Sebenarnya, menurut Iqbal, ada dua figur yang berkomunikasi dengan pihaknya, yakni Najamuddin dan Ahmad Maulana. Namun, dari dua figur itu, pihaknya menjatuhkan dukungan kepada Najamuddin.
Dukungan ini, menurut Iqbal, diberikan untuk memenuhi syarat H. Najamuddin menjadi Caketum KONI Kaltara. Sebagaimana dipersyarakatkan, setiap bakal caketum wajib mendapatkan dukungan minimal 15 cabor dan 2 pengurus KONI kabupaten dan kota.
Namun, pihaknya juga akan melihat perkembangan di Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Kaltara nanti. Karena untuk memastikan figur yang akan dipilih, pihaknya ingin mendengarkan dulu visi misi yang jelas.
“Nanti cabor catur juga akan melihat apa yang akan disampaikan visi misinya oleh H. Lontong. Kalau memang nanti untuk memajukan olahraga, saya pikir tidak menutup kemungkinan cabor catur akan memberikan suaranya juga kepada H. Lontong. Ketua kami ibu Norhayati kita usulkan menjadi eksekutor dalam pemilihan nanti,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Iqbal juga sedikit menyoroti persyaratan pencalonan, yakni minimal didukung 2 pengurus KONI kabupaten dan kota. Ia menilai, aturan ini menutup pintu bagi figur lain untuk maju. Selain itu, juga tidak berkolerasi dengan cabor.
“Menurut hemat saya sesuai dengan tatib, paling juga dua yang maju. Karena ada dukungan KONI kabupaten kota minimal dua untuk persyaratan calon ketua KONI. Secara logika, kita cuma lima kabupaten kota. Berarti hanya dua yang boleh maju. Ini juga harusnya tidak perlu ada dukungan KONI kabupaten kota. Karena tidak ada korelasinya. Saya enggak tahu juga kenapa dimasukkan persyaratan,” timpalnya. (jkr)
Discussion about this post