TARAKAN – Arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) berjalan dengan aman dan lancar. Ini menjadi kesimpulan ditutupnya Posko Angkutan Udara Nataru pada Rabu (4/1/2022).
“Dimulai dari tanggal 17 Desember sampai dengan hari ini tanggal 4 Januari 2023, semua berjalan baik, lancar, aman, terkendali,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan Ceppy Triono.
Diakuinya, terdapat kenaikan baik kedatangan pesawat, kedatangan dan keberangkatan penumpang serta jumlah kargo, dibandingkan momentum Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Untuk kedatangan pesawat, kenaikan hanya mencapai 1,8 persen. Ini karena adanya perubahan jenis pesawat yang beroperasi pada saat bulan Desember, dari semula didominasi pesawat propeller sejenis ATR yang melayani sejumlah rute, tergantikan oleh pesawat jet seperti Super Air Jet, Citilink dan Lion Air.
Namun, dari pergerakan penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan, mengalami kenaikan signifikan.
“Karena sudah dua tahun mengalami covid di tahun ini sudah ada relaksasi sehingga menimbulkan antusias yang cukup signifikan untuk para pengguna jasa penerbangan. Sehingga terjadi kenaikan 50 persen lebih baik kedatangan maupun keberangkatan penumpang,” bebernya.
Ia mencontohkan untuk puncak keberangkatan penumpang sempat mencapai 1.151 orang pada H-2 Nataru atau pada 23 Desember 2022, naik siginfikan dibandingkan momentum yang sama tahun 2021 hanya 814 penumpang.
Sedangkan kedatangan teramai pernah mencapai 1.004 penumpang pada H+7 Nataru atau pada 3 Januari 2023, naik hampir 50 persen dibandingkan pada tangal yang sama pada Januari 2022 hanya 566 penumpang.
Dari hasil pantauan pihaknya, hampir setiap penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan, penuh di masa Nataru. Kecuali pada 1 Januari 2023. Jumlah penumpang yang tiba dan berangkat, mencapai titik terendah.
Adapun kargo, Ceppy membeberkan terjadi kenaikan hingga 26 persen dari tahun lalu, baik kedatangan maupun pengiriman. Jumlah ini di luar perkiraan pihaknya karena semula diprediksikan terjadi kenaikan signifikan hingga lebih dari 50 persen.
Sementara itu, dari pelaksanaan posko angkutan udara, pihaknya mengevaluasi sejumlah hal untuk menghadapi Nataru selanjutnya. Di antara yang menjadi perhatian terkait antisipasi lonjakan penumpang sejak awal.
“Ini juga sebagai bahan acuan kami coba di tahun depan, kelihatannya ada pergeseran karena bergeraknya jauh-jauh hari sebelum hari libur,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post