TARAKAN – Angka kasus konfirmasi Corona Virus Disease (Covid-19) di Tarakan terus bertambah. Berdasarkan rilis Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan pada Sabtu (12/12/2020), jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Tarakan mencapai 1.193 orang.
Jumlah itu setelah ada penambahan sebanyak 49 kasus konfirmasi Covid-19. Namun dilaporkan juga ada 29 orang yang dinyatakan sembuh sehingga jumlah pasien sembuh menjadi 678 orang.
Jumlah kasus konfirmasi yang meninggal dunia sebanyak 13 orang, sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat mencapai 502 orang.
Terus bertambahnya kasus konfirmasi Covid-19 membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Tarakan terus melakukan upaya untuk menekan penularannya. Di antaranya dengan melakukan tes swab massal di tempat-tempat berisiko tinggi.
Seperti yang terlihat pada Sabtu sore (12/12/2020), di mana Dinkes Tarakan menyisir pusat kuliner Taste Food di Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Gunung Lingkas, tepatnya di depan supermarket STB.
Petugas kesehatan dari Dinkes maupun puskesmas, mengambil sampel swab dari karyawan dan karyawati yang bekerja di cafe yang beroperasi di pusat kuliner tersebut.
“Kita berupaya mencari random sampel di tempat-tempat yang risiko tinggi, yang mana dari situ nanti ketahuan. Mudah-mudahan kalau ditemukan, inikan untuk mencegah penularan, segera diisolasi atau dirawat,” ujar Kepala Dinkes Tarakan dr. Witoyo kepada jendelakaltara.co, ditemui disela kegiatan.
Dengan mencari tempat-tempat yang berisiko tinggi, selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan protokol kesehatan. Ia menegaskan, ada atau tidak adanya kasus konfirmasi Covid-19, protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Apalagi kalau ada, harus lebih ketat lagi.
Dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya memeriksa karyawan dan karyawati dari 19 cafe yang beroperasi di pusat kuliner tersebut. Karyawan yang tidak sempat hadir, diarahkan tetap melakukan swab di waktu lain, dengan tempat di kantor Dinkes Tarakan.
Kegiatan ini dalam mengendalikan penularan Covid-19. “Jangan sampai nanti ada yang risiko tinggi kita enggak tahu, kita serius dengan penanganan yang sudah positif, sedang yang risiko-risiko ini tidak dikendalikan, nanti bisa berjalan terus penularan-penularannya,” tuturnya.
Menurut Witoyo, kegiatan tersebut akan akan terus berlanjut. Langkah awal pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang teramai karena risikonya dinilai tinggi. Nantinya yang lain menyusul. (jkr-1)
Discussion about this post