JAKARTA – Belum kering keringat usai keliling Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga minggu lalu, Anggota DPR RI Deddy Yevri Sitorus sudah menemui Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji di Jakarta. Apa yang mereka diskusikan?
“Beliau menerima usulan untuk penambahan titik penyaluran BBM 3T. Khususnya wilayah Kecamatan Lumbis (Mansalong), Kecamatan Tulin Onsoi dan Sembakung Atulai,” jelas politisi PDI Perjuangan ini dalam penjelasan tertulisnya, Kamis (21/7/2022).
Kedatangan Deddy Sitorus menemui Dirjen Migas tentu saja menindaklanjuti hasil temuan lapangan. Seperti diketahui, 14 Juli lalu, selama dua hari, Deddy bersama Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution meninjau distribusi BBM satu harga dan 3T. Salah satunya di Kecamatan Krayan.
Masalah di wilayah perbatasan ini adalah soal distribusi yang harus melalui udara. Selain itu, kurangnya jumlah SPBU juga menjadi kendala.
“SPBU di tambah, pesawat pengangkut BBM selesai diperbaiki saya yakin, persoalan kelangkaan BBM di Krayan dapat teratasi,” jelasnya.
Nah, untungnya, Dirjen Migas berada satu frekuensi dengan Deddy Sitorus dan Pertamina Patra Niaga. Bahkan Tutuka Ariadji dalam pernyataannya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kaltara khususnya Kabupaten Nunukan atas kondisi ini.
“Warga Kalatra adalah komponen bangsa yang sangat penting karena berada di perbatasan. Pertama kami ucakan terima kasih karena Anda semua disana survive. Untuk itu kami berusaha mendukung dan mempermudah distribusi BBM dengan harga murah,” ujar Tutuka.
Kepada Dirjen Migas, Deddy juga menyampaikan pesan kepala desa, ketua-ketua lembaga adat, unsur pemerintah dan aparat keamanan Kecamatan Lumbis. Khususnya penambahan titik penyaluran di Mansalong.
“Karena penyalur existing tidak beroperasi secara penuh. Bahkan baru sebulan terakhir aktif. Hal ini sangat merugikan masyarakat di 12 Desa yang menjadi konsumen,” paparnya.
Penambahan penyaluran ini sangat dibutuhkan. Sebab, masyarakat yang ingin mendapatkan BBM terpaksa menyeberang ke Kabupaten Malinau yang jaraknya 40 km.
“SPBU existing yang tidak beroperasi secara normal akan dipertimbangkan untuk menjadi SPBU Non 3 T,” lanjut Deddy.
Deddy juga mengusulkan, agar Dirjen segera mengeluarkan izin penambahan 2 titik di Kecamatan Tulin Onsoi. Hal ini akibat tidak beroperasinya SPBU 3T di Sebuku secara normal.
Pertimbangan lainnya, di Tulin Onsoi belum ada penyalur BBM 3T. Padahal wilayahnya sangat luas dan jauh.
“Bayangkan, SPBU existing berada di Sungai Ular dan Kabupaten Malinau. Sedangkan Tulin Onsoi di tengah-tengah. Saya juga mengusulkan Jika memungkinkan satu lagi di Sembakung Atulai. Hal Ini akan dibahas bersama BPH Migas dan Pertamina Patra,” jelas Anggota Komisi 6 ini.
Jika rencana ini berjalan mulus, Dirjen berjanji akan hadir pada peresmian penyalur BBM 3T di Krayan. Terutama Krayan Barat dan Timur. (pai/Tim DS)
Discussion about this post