TARAKAN – Universitas Terbuka sebagai pelopor Pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh masih menjadi pilihan masyarakat untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Hal itu terbukti sejak berdiri tahun 1984, UT setidaknya sudah meluluskan 1,5 juta orang. Dan pada Minggu (17/7/2022), UT Tarakan akan melakukan prosesi wisuda bagi 400 orang mahasiswa.
Hal ini sejalan dengan misi dari pemerintah, yakni UT harus bisa melayani perkuliahan bagi masyarakat Indonesia baik di perkotaan maupun daerah pelosok, guna meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan Direktur UT Tarakan Rahmaddian S.E, M.M dalam sambutannya pada Seminar Akademik di Kayan Hall Hotel Tarakan Plaza, Sabtu (16/7/2022). Acara ini merupakan rangkaian wisuda daerah yang akan digelar UT Tarakan. Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Rektor UT Bidang Umum dan Keuangan Prof. Ali Muktiyanto S.E, M.Si.
“Salah satu tugas paling berat UT adalah harus bisa menjangkau di wilayah yang tidak terjangkau oleh perguruan tinggi negeri lain. UT juga diberi tugas untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik/guru yang tidak bisa kuliah di universitas konvensional karena tidak bisa meninggalkan tugasnya,” lanjut Rahmaddian.
Tidak hanya merekrut mahasiswa, dan memberikan layanan akademik yang optimal dengan beragamnya layanan bantuan belajar dan asesmen yang terstandar, Rahmaddian menegaskan bahwa UT juga berkomitmen untuk memberikan bekal pengetahuan di luar bidang akademik mahasiswa. Baik untuk meningkatkan hard-skill maupun soft-skill mahasiswa. Salah satunya melalui beragam kegiatan kemahasiswaan seperti Seminar Akademik yang diselenggarakan ini.
Hal itu lakukan agar kualitas lulusan UT dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi konvensional dan dapat berkontribusi terhadap pambangunan daerah.
“400 mahasiswa dari 5 kabupaten dan kota di Kaltara yang akan diwisuda merupakan bukti bahwa UT Tarakan turut andil dalam peningkatan kualitas SDM masyarakat Kalimantan Utara. Hal ini sejalan dengan tema seminar yang kita gaungkan hari ini, ”Penguatan Kapasitas SDM sebagai Esensi Pembangunan dan Inovasi Daerah,” tuturnya.
Dengan tantangan menjalankan pembelajaran jarak jauh di wilayah tapal batas ini, Universitas Terbuka selalu menawarkan berbagai kemudahan melalui berbagai inovasi pada setiap sendi pelayanannya.
Pada sistem registrasi, kini mahasiswa tidak perlu repot untuk datang ke kampus hanya untuk meregistrasikan mata kuliahnya.
Pada sistem layanan bantuan belajar, kini UT juga menawarkan bantuan belajar yang sangat beragam yang dapat dipilih sesuai dengan kapasitas mahasiswa.
Bahkan pada sistem ujian pun UT terus berinovasi untuk menjawab tantangan layanan ujian yang masif, tapi tetap menjunjung tinggi fleksibilitas mahasiswa.
“Terakhir, UT mendesain suatu layanan ujian online proctoring yang telah teruji mampu menjawab tantangan tersebut. Kekhasan pembelajaran jarak jauh di UT yang menitikberatkan pada literasi digital kepada seluruh mahasiswa sejak awal, membuat seolah kita melupakan bahwa sejatinya wilayah Kalimantan Utara ini memiliki kondisi geografis yang kurang menguntungkan jika kita bicara pemerataan akses Pendidikan Tinggi,” tuturnya.
Universitas Terbuka Tarakan memiliki pernanan strategis dalam ikut serta memajukan daerah. Baik dilakukan oleh dosen maupun mahasiswanya yang mana mencakup empat aspek peranan utama yakni sebagai educator, katalisator, fasilitator, dan developer demi mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan di deaerah yang cukup kompleks sesuai dengan karakteristik tiap daerah itu sendiri.
“Dengan karakteristik wilayah Kalimantan Utara, kita terbilang agak kesulitan dalam mengakselerasikan pembangunan daerah. Mengapa demikian? Karena kita masih dihadapkan pada masalah yang sifatnya basic. Yakni keterbatasan akses yang disebabkan oleh topografi wilayah. Hal ini menyebabkan jaringan transportasi, jaringan internet, serta berbagai sarana kebutuhan masyarakat di Kalimantan Utara cenderung belum merata ke seluruh pelosok wilayah,” lanjutnya.
Peran UT sebagai edukator adalah melalui sistem kelembagaan, perguruan tinggi dapat mendidik masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Peran UT sebagai katalisator yakni melakukan inventarisasi potensi ekonomi dan kekayaan budaya daerah melalui riset-riset berbasis kearifan lokal.
Peran sebagai fasilitator dapat dilakukan UT dengan cara mendampingi daerah menggali potensi maupun kebijakan dalam berkehidupan.
Dan terakhir sebagai developer artinya UT siap untuk membantu daerah dalam mengembangkan ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Keempat hal itu dapat dilakukan dengan menggandeng para lulusan dan mahasiswa UT yang tersebar di seluruh pelosok Kalimantan Utara. Merekalah aset utama UT,” ungkapnya.
Menurutnya, potensi Kalimantan Utara dari segi Sumber Daya Alam dan SDM sudah sangat baik. Sejak inisiatif pemerintah untuk melakukan pembangunan dari wilayah terluar, banyak perubahan kearah yang lebih baik dari segi sarana.
Ke depan bagaimana menjadikan potensi pariwisata, ekonomi kreatif, sosial budaya, dan lingkungan di wilayah Kalimantan Utara merupakan tugas calon wisudawan.
“Melalui seminar akademik ini, kita akan melihat fakta dilapangan bagaimana kondisi potensi sumber daya kita, sinergi triple helix (antara pemerintah, kampus sebagai lembaga akademik, dan industri sebagai mitra pemerintah dan kampus), serta kesiapan SDM kita untuk aktif berpartisipasi dalam persaingan global di era digital dan industri kreatif saat ini. Jadikanlah ini bekal bermanfaat bagi anda, sebelum anda resmi mengumandangkan janji wisudawan esok hari,” ungkapnya. (*)
Sumber: UT Tarakan
Discussion about this post