TARAKAN – Sistem kelistrikan di Kota Tarakan sempat mengalami padam total pada Rabu (25/5/2022). Dimulai sekira pukul 14.09 WITA.
PT PLN (Persero) UP3 Kalimantan Utara (Kaltara) mengkonfirmasi penyebab kejadian itu karena pihak ketiga menebang pohon tanpa berkoordinasi dengan PLN.
“Pohon yang ditebang mengenai jaringan listrik PLN dan mengakibatkan gangguan pada jaringan listrik. Dimana hal tersebut berdampak pada terhentinya suplai aliran listrik ke warga Tarakan,” demikian pernyataan PT PLN UP3 Kaltara dalam rilisnya yang diterima awak media ini, Kamis (26/5/2022).
Manager PT PLN (Persero) UP3 Kalimantan Utara Aditya Darmawan menyatakan sesaat setelah kejadian petugas PLN langsung melakukan upaya-upaya pemulihan.
Di antaranya dengan manuver beban untuk mempercepat penormalan bertahap di sisi pelanggan yang terdampak gangguan sembari melakukan koordinasi dan penelusuran untuk penanganan gangguan.
“Setelah padam sekitar pukul 14:09 WITA kami langsung menurunkan petugas untuk segera melakukan penelusuran untuk penanganan dan upaya pemulihan awal dengan melakukan manuver beban hingga sekitar pukul 14:20 WITA beban sudah mulai masuk dan normal secara keseluruhan pada pukul 15.27 WITA, ” ujar Aditya dalam rilis tersebut.
Sore hari kembali listrik kembali padam. Kondisi ini juga disebabkan gangguan akibat pihak ketiga.
Sebelumnya, PLN telah aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga terkait bahaya ketenagalistrikan, jarak aman dari jaringan listrik PLN yaitu 3 meter, dan kegiatan yang dilarang disekitar jaringan listrik PLN.
Namun demikian, jika ada potensi bahaya di dekat jaringan listrik, masyarakat dapat berkoordinasi dengan PLN dan tidak bertindak tanpa adanya pendampingan dari PLN.
Sementara itu gangguan yang terjadi pada pukul 18.34 WITA disebabkan oleh adanya panas berlebih yang merupakan efek dari gangguan pertama sehingga terjadi lintasan hubung singkat yang berakibat pada padamnya aliran listrik.
“Sekali lagi kami menghimbau masyarakat untuk selalu berkoordinasi dengan PLN terkait potensi bahaya listrik, jangan sampai merugikan masyarakat banyak seperti yang terjadi pada hari ini,” ujar Aditya. (jkr)
Discussion about this post