TARAKAN – Sebanyak 300 klaster Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bumi Paguntaka terdata oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tarakan.
Dari 300 klaster tersebut di antaranya ada yang terdiri dari klaster rumput laut, pedagang sayur, petambak, kelompok tani dan lain-lainnya.
Dikatakan Pimpinan Cabang (PInca) BRI Tarakan, Doan Taurino Arief, Tarakan memiliki banyak potensi UMKM yang bisa dikembangkan. Tentu hal ini harus bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder.
“Jadi kita mau mendekatkan diri kepada pemerintah. Nanti dari kelurahan mungin akan ada data potensi penduduk yang produktif. Tujuannya sama yakni kolaborasi dengan Pemkot Tarakan, ingin BRI memberdayakan UMKM setempat,” beber Doan.
Menurut Doan Taurino Arief, Sebenarnya selama ini sudah ada beberapa klaster yang sudah berjalan dan di bawah binaan BRI Tarakan.
“Tapi masih banyak juga yang belum tahu BRI juga memiliki layanan pinjaman bagi pelaku UMKM. Bukan sulit bahkan mudah banget sebenarnya,” urainya.
Lebih jauh menjelaskan soal potensi 300 klaster, pihaknya siap mengakomodir. Contohnya, di Tarakan memiliki produksi rumah batik. Usaha seperti itu wajib dibantu agar menjadi potensi klaster baru.
“Mengingat Tarakan adalah kota transit, otomatis pengunjung akan mencari oleh-oleh khas. Pasti selain hotel, pasti harusnya banyak orang beli oleh-oleh,” urainya.
Ia berharap ada oleh-oleh khas mungkin bisa batik atau makanan khas di Tarakan. “Yang saya tahu ikan tipis. Kalau kita punya eksportir udang, udang itu bisa dibuat dalam bentuk produk bisa mungkin kripik udang atau bakso udang,” bebernya.
Begitu juga seperti kepiting dari Tarakan. Jika ini bisa dipasarkan secara online dengan sungguh-sungguh, tentu akan berpotensi memiliki prospek baik ke depan.
“Kami ada aplikasi online di BRI aplikasi Pasar.id. Ini disiapkan sebagai market online bagi mitra yang bisa dimanfaatkan untuk promosi produk. Link UMKM juga ada. Ini salah satu program BRI untuk naik kelas,” pungkasnya. (azi)
Discussion about this post