TARAKAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Mayjen (Purn) Drs. H. Hasan Saleh mengingatkan pentingnya pelestarian hutan mangrove untuk menjaga kawasan pesisir dari abrasi serta merawat ekosistem biota laut.
Hal itu disampaikannya disela melaksanakan penanaman mangrove di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (12/12/2025).
Karena itu, Hasan Saleh mengapresiasi digelarnya kegiatan ini sebagai upaya menjaga pesisir Tarakan dari abrasi sekaligus menjaga ekosistem laut agar terpelihara.
“Kita sangat berharap upayakan di Tarakan ini jangan sampai tanah kita tergerus oleh laut. Untuk mengatasi itu salah satu cara adalah memperlebar tanaman mangrove. Kalau mangrovenya bagus, kepitingnya juga bagus, udangnya bagus dan lahan juga tidak akan tergerus laut,” ujar Hasan Saleh kepada awak media.
Dalam penanaman mangrove ini, Hasan Saleh menggandeng Kementerian Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mahakam Berau.
Penanaman simbolis dilakukan di sekitar lokasi Persemaian Kebun Bibit Rakyat (KBR), Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara. Selain penanaman mangrove, dilaksanakan juga Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
Kegiatan ini diikuti 85 peserta yang secara simbolis menanam kurang lebih 200 batang bibit mangrove hasil produksi KBR.
Politisi Partai Demokrat ini juga bersyukur karena dari upaya pembibitan yang dilakukan kelompok KBR, dapat berkembang dengan cepat. Hasan Saleh sendiri mengaku turut menyumbang untuk pembibitan mangrove.
Bibit mangrove tersebut dikelola oleh dua kelompok KBR di Kelurahan Juata Laut yang akan ditanam pada lahan seluas 20 hektar.
“Kan saya masukkan juga dana ke sini untuk pembibitan. Sekarang sudah besar seperti ini, syukur Alhamdulillah, tidak terasa,” tutur Hasan Saleh.
Hasan Saleh menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan setiap tahun dengan lokasi berpindah-pindah di Kaltara.
Sementara itu, Kepala BPDAS Mahakam Berau, Rintan Nilaywati, S. Hut, M.M menegaskan kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi komitmen nyata berbagai pihak dalam menjaga lingkungan pesisir.
“Kegiatan hari ini bukan sekadar seremoni menanam pohon. Ini adalah wujud nyata komitmen kita bersama, pemerintah pusat, legislatif, dan masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir di Kota Tarakan,” ujar Rintan.
Kehadiran Anggota DPR RI Komisi IV, Hasan Saleh, juga disebut sebagai bentuk dukungan
politik yang kuat terhadap upaya RHL di Kaltara.
Bimtek yang diselenggarakan
diharapkan dapat memantapkan langkah kelompok tani dalam memastikan pelaksanaan RHL sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penanaman simbolis ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar, di mana BPDAS telah menyerahkan dua unit KBR mangrove hasil produksi mandiri dari Kelompok Tani Panen Subur dan Sido Semi masing-masing 40.000 bibit. Bibit-bibit tersebut akan ditanam secara bertahap.
Rintan Nilaywati menekankan dampak vital yang diharapkan dari program penanaman ini. Di antaranya perlindungan Abrasi. Di mana mangrove akan menjadi benteng alami yang melindungi daratan dari
gerusan ombak.
Selain itu, peningkatan ekologis. Di mana hutan mangrove yang sehat akan menjadi rumah dan sumber makanan bagi berbagai biota laut, yang pada akhirnya meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
“Saya berpesan kepada seluruh kelompok tani dan masyarakat: marilah kita rawat bibit yang kita tanam hari ini. Tanggung jawab kita tidak berhenti pada penanaman, tetapi pada pemeliharaan hingga mangrove ini tumbuh besar dan berfungsi optimal. Mari kita jaga alam, agar alam menjaga kita,” pesan Rintan.
Penanaman mangrove simbolis ini dilaksanakan di lokasi persemaian KBR Kelurahan Juata Laut. Kegiatan akan dilanjutkan oleh Kelompok Tani hingga target penanaman selesai pada akhir Desember 2025. (Rajab)













Discussion about this post