TARAKAN – Palang Merah Indonesia PMI Kota Tarakan berhasil mengumpulkan Rp128.730.605 dari aksi donasi kemanusiaan.
Kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti arahan Ketua Umum PMI Pusat dan PMI Provinsi Kaltara untuk turut membantu korban bencana banjir bandang di Sumatera.
Kegiatan yang berlangsung sejak 2 Desember 2025, dilaksanakan dengan dua cara. Yaitu melalui donasi rekening peduli kemanusiaan PMI Tarakan dan aksi penggalangan dana di sejumlah titik, baik di jalan maupun pusat keramaian.
Selain itu, penggalangan dana juga dilakukan anggota Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah serta penggalangan sejumlah organisasi masyarakat yang hasilnya disalurkan ke PMI Tarakan.
Pasca ditutup pada 15 Desember, total bantuan Rp128.730.605 telah diserahkan ke PMI Kaltara pada Rabu (17/12/2025) untuk disalurkan ke daerah yang membutuhkan.
“Total yang kita serahkan Rp128 juta lebih, itu yang kita kumpulkan dari seluruh masyarakat Tarakan. Baik yang dikirim melalui donasi kemanusiaan maupun yang dilakukan collecting selama 2 hari, relawan turun di Simpang GTM, Pasar Guser maupun di Simpang Perempatan Sebengkok, car free day dan juga di Taman Berkampung,” ujar Hamid Amren kepada awak media usai penyerahan.
Mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini berterima kasih kepada masyarakat Tarakan yang dinilai antusias dalam membantu korban bencana di Sumatera.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Tarakan yang cukup antusias dan punya semangat yang tinggi untuk memberikan donasi kemanusiaan sebagai suatu bangsa dengan bencana yang terjadi di Sumatera,” ujar Hamid Amren.
Adapun porsi pembagian bantuan kepada daerah yang terdampak bencana banjir di Sumatera, Hamid Amren menyerahkan sepenuhnya kepada PMI Kaltara.
Ia hannya berharap PMI Kaltara segera menyalurkan bantuan tersebut sesuai yang diniatkan penyumbang agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat yang terkena bencana.
Menurut Hamid Amren, dampak bencana yang ditimbulkan sangat parah. Tidak hanya kehilangan harta benda akibat rusaknya bangunan, tapi juga mengakibatkan korban meninggal mencapai lebih Dari 1.000 orang. Ada juga yang hilang dan belum ditemukan.
Dengan kondisi itu Hamid Amren menilai dibutuhkan biaya rekonstruksi yang tidak sedikit. Sumbangan yang diberikan masyarakat Tarakan dan Kalimantan Utara pada umumnya merupakan bentuk solidaritas sebagai satu bangsa yang turut merasakan musibah ini.
Di luar itu, ia juga berharap musibah yang melanda Sumatera menjadi pelajaran bagi warga Tarakan agar dapat mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi dengan meningkatkan kewaspadaan serta melestarikan hutan.
“Saya imbau tanam mangrove, selamatkan mangrove dan jangan rusak mangrove. Termasuk juga hutan lindung dan hutan-hutan yang ada di Tarakan. Kita sama-sama lestarikan dan rawat,” harapnya. (jkr)
Gubernur Lantik Denny Harianto sebagai Sekprov Kaltara
TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum secara resmi melantik H. Denny Harianto,...
Read moreDetails

















Discussion about this post