NUNUKAN – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Dapil IV Nunukan, Rismanto, menegaskan pentingnya implementasi serius Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi Perda (Sosper) yang digelar di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, bersama warga RT 03 dan RT 04, pada Sabtu (29/11/2025).
Rismanto menekankan bahwa Perda ini hadir sebagai jawaban atas tantangan zaman, terutama melemahnya kesadaran berbangsa, bernegara, dan semangat persatuan di tengah derasnya arus digitalisasi serta pergeseran nilai generasi muda.
“Pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan tidak boleh berhenti di sekolah atau instansi pemerintah saja. Perda ini mengamanatkan agar nilai-nilai tersebut hadir sampai ke lingkungan rukun tetangga, menjadi bagian hidup masyarakat,” ujar Rismanto.
Perda untuk Menjawab Tantangan Zaman
Dalam paparannya, politisi Partai NasDem tersebut menjelaskan bahwa Perda Nomor 8 Tahun 2024 mewajibkan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan secara berkelanjutan, terstruktur, dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Program ini mencakup kegiatan pembinaan, peningkatan kapasitas generasi muda, penguatan karakter kebangsaan, serta kolaborasi antara pemerintah, lembaga adat, tokoh masyarakat, dan institusi pendidikan.
“Kita ingin masyarakat Nunukan yang hidup di wilayah perbatasan tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga kuat secara ideologi. Perda harus menyatu dengan kehidupan warga, bukan sekadar menjadi arsip,” tegas Rismanto.
DPRD Siap Mengawal Implementasi
Rismanto menegaskan bahwa DPRD Kaltara akan terus mengawal jalannya Perda ini, mengingat posisi strategisnya bagi daerah perbatasan seperti Nunukan. Ia meminta Pemerintah Provinsi Kaltara untuk menyusun program yang tepat sasaran, menjangkau sekolah, organisasi kepemudaan, kelompok masyarakat, hingga perangkat desa dan kelurahan.
“Wilayah perbatasan adalah pintu depan negara. Pembinaan wawasan kebangsaan tidak boleh berhenti pada seremonial. Harus menyentuh masyarakat dan memberi dampak nyata,” ujarnya.
Antusiasme Warga Nunukan
Kegiatan sosialisasi yang dihadiri puluhan warga berlangsung hangat. Banyak warga yang menyampaikan harapan agar Perda ini benar-benar diterapkan, bukan sekadar disosialisasikan.
Andi Haliyana, warga RT 03, menyampaikan bahwa Perda ini penting untuk membangun karakter generasi muda yang hidup di perbatasan dan rentan terhadap pengaruh budaya luar.
“Kami di sini dekat Malaysia. Anak-anak muda perlu dibekali pengetahuan tentang Pancasila dan cinta tanah air. Jadi bagus kalau pemerintah benar-benar jalankan Perda ini,” ujarnya.
Sementara itu, Fitriani, warga RT 04, menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan karena banyak warga yang belum mengetahui adanya regulasi baru tersebut.
“Baru kali ini saya tahu ada Perda khusus tentang pendidikan Pancasila. Kalau bisa, kegiatan seperti ini dibuat rutin, supaya masyarakat lebih paham dan merasa dilibatkan,” kata Fitriani.
Sosialisasi ditutup dengan dialog antara warga dan perwakilan DPRD, menegaskan kembali komitmen bersama untuk memperkuat persatuan, toleransi, dan kecintaan terhadap Indonesia, khususnya di daerah yang berada di garis terdepan NKRI. (ADV)

















Discussion about this post