MALINAU – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembang Organisasi dan Pelaporan untuk PMI Kabupaten Malinau.
Kegiatan yang berlangsung 26-28 Oktober 2025 di Markas PMI Kabupaten Malinau ini dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas organisasi.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Agust Suwandy, SKM., MPH, selaku Ketua Bidang Organisasi, Hukum, dan Humas PMI Kaltara.
Turut mendampingi Bendahara PMI Malinau, Siti Radiah Achmad selaku dan Marcos Wildy Samel, A.Md.Kep sebagai Wakil Sekretaris PMI Kabupaten Malinau.
Bimtek ini diikuti oleh seluruh Pegawai Markas PMI Kabupaten Malinau dengan tujuan memperkuat kapasitas dalam hal pelaporan kegiatan, pengelolaan posko, serta peningkatan kompetensi administrasi dan komunikasi publik.
Dalam sambutannya, Marcos Wildy Samel, A.Md.Kep menekankan pentingnya peningkatan kemampuan pegawai PMI dalam menyusun laporan yang sistematis dan akuntabel. “Pegawai harus memahami tata cara pelaporan kegiatan secara baik agar setiap kegiatan PMI dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi ajang untuk menyamakan persepsi dan prosedur pelaporan antar tingkatan unit PMI serta memperkuat keterampilan dalam pengelolaan posko, baik dalam kondisi normal maupun tanggap darurat.
Sementara itu, Agust Suwandy, SKM., MPH menyampaikan bahwa laporan bukan hanya sebatas kewajiban administratif, tetapi juga menjadi cermin kinerja organisasi. “Setiap kegiatan yang dilakukan PMI harus terdokumentasi dengan baik, mulai dari laporan bulanan, triwulan, semester, hingga tahunan. Laporan yang lengkap dan akurat akan membantu memperkuat kepercayaan pemerintah, mitra, dan masyarakat,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa pelaporan tidak hanya untuk keperluan internal PMI, tetapi juga menjadi bentuk pertanggungjawaban publik, baik kepada pemerintah maupun masyarakat.
Selain itu, Agust juga mendorong agar Pegawai PMI Kabupaten Malinau memiliki jiwa jurnalistik, guna mempublikasikan berbagai kegiatan kemanusiaan ke masyarakat. “PMI bukan hanya tentang aksi di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana kita menyampaikan pesan kemanusiaan secara luas agar menginspirasi banyak orang,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Organisasi dan Pelaporan tersebut, hadir dua narasumber dari PMI Provinsi Kalimantan Utara.
Amrin, S.E., selaku Kepala Markas PMI Provinsi Kalimantan Utara, menyampaikan materi mengenai pelaporan kegiatan PMI, yang menekankan pentingnya penyusunan laporan yang sistematis, akurat, dan akuntabel sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga kepada publik dan mitra kerja.
Sementara itu, Pratiwi A.Z., Pegawai Bidang Administrasi dan Keuangan PMI Provinsi Kalimantan Utara, membawakan materi tentang pengelolaan posko dan praktik pelaporan di lapangan. Dalam sesinya, ia mengajak peserta untuk memahami alur kerja posko serta melakukan simulasi penyusunan laporan secara langsung agar hasilnya lebih tepat dan mudah diterapkan dalam kegiatan sehari-hari.
PMI Provinsi Kalimantan Utara berharap agar PMI Kabupaten Malinau terus berbenah dan mampu menjadi contoh praktik terbaik (Best Practice) dalam pengelolaan organisasi dan pelaporan. Pertemuan lintas daerah, baik secara langsung maupun daring, diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan memperkaya wawasan pegawai di tingkat Kabupaten/Kota.
Bimtek ini menjadi momentum penting bagi PMI Kabupaten Malinau untuk memperkuat peran dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan kemanusiaan yang transparan, akuntabel, dan berbasis data. Dengan kemampuan pelaporan yang lebih baik, PMI diharapkan mampu membangun kepercayaan publik sekaligus meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak, demi mewujudkan misi kemanusiaan yang lebih kuat di Kalimantan Utara. (*)













Discussion about this post