TARAKAN – Pelayanan di Puskesmas Karang Rejo sempat terganggu pada Senin pagi (8/9/2025), dampak dari keluarnya asap dari lantai dua bangunan.
Kondisi ini membuat petugas terpaksa mengevakuasi pasien dan pengunjung ke luar ruangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala Puskesmas Karang Rejo, dr. Jumiati mengaku munculnya asap dampak dari terbakarnya kompresor alat gigi, yang berada di balkon lantai dua.
“Tadi itu kompresor gigi yang meledak, jadi menimbulkan api. Tapi apinya itu belum keluar dari badan kompresor. Tapi sudah meledak dan menimbulkan asap. Kejadiannya mungkin sekitar jam 10an,” ujar Jumiati kepada awak media.
Kompresor tersebut merupakan bagian dari alat untuk kursi gigi. Berfungsi untuk memompa hidrolik sehingga kursi gigi bisa naik turun.
Jumiati membantah jika pasien dan pengunjung jadi panik karena peristiwa tersebut. Mereka terpaksa keluar karena mengikuti arahan petugas.
Menurutnya, sistem keamanan di Puskesmas Karang Rejo yang menggunakan Code Red langsung merespon jika terjadi bencana seperti kebakaran.
Jika telah berfungsi, maka petugas harus mengevakuasi seluruh pihak yang tidak berkepentingan, keluar dari gedung menuju arah titik kumpul di halaman Kelurahan Karang Balik.
Jumiati mengaku, peristiwa ini sempat menganggu pelayanan kurang lebih 20 menit. Namun, kondisi berhasil dikuasai setelah api dipadamkan menggunakan apar yang tersedia di puskesmas dibantu dengan petugas pemadam kebakaran.
Jumiati juga memastikan pelayanan di poli gigi tetap berjalan. Karena puskemas Karang Rejo memiliki dua kursi gigi lainnya sehingga bisa digunakan untuk melayani pasien.
Adapun terhadap kursi gigi yang rusak, hanya bisa digunakan untuk memeriksa gigi. Sedangkan untuk tindakan lainnya, belum bisa dilakukan.
Terkait kondisi kompresor, Jumiati mengaku sebenarnya ada program perawatan baik dari Dinas Kesehatan Tarakan maupun Puskesmas Karang Rejo.
Dengan peristiwa ini, pihaknya akan melaporkan ke Dinas Kesehatan untuk melakukan pengecekkan terhadap kelayakan compressor. Namun diakui Jumiati, usia compressor tersebut terbilang tua, yaitu sejak 2007.
Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP dan PMK Tarakan, Sofyan melalui Kepala Seksi PMK dan Penyelematan, Irwan menjelaskan api sempat muncul dari compressor. Namun tidak sampai membakar dinding karena cepat dipadamkan menggunakan apar.
“Jam 09.35 Wita kita terima info, kita ke sana langsung bawa apar. Ternyata memang muncul api tapi tidak membakar dinding karena sudah kita padamkan melalui apar. Terus sebagian anggota juga membantu evakuasi pasien baik yang rawat jalan mau pun bersalin,” tutur Irwan.
Untuk menghilangkan asap di dalam ruangan, petugas membuka semua jendela. Sehingga asap keluar gedung.
Setelah kondisi dikuasai dan asap sudah hilang dari ruangan, pihaknya mengarahkan petugas puskesmas untuk membawa pasien kembali ke ruangan. (jkr)


















Discussion about this post