TARAKAN – Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Malinau menggebrak pembinaan di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan menggelar turnamen catur Bupati Malinau Cup (BMC) Open Chess Tournament 2025.
Turnamen catur terbuka ini pun sukses digelar selama empat hari di ruang Tebengang Kantor Bupati Malinau. Ditutup Bupati Malinau, Wempi W. Mawa S.E, M.H, Kamis malam (7/8/2025).
Sekretaris Percasi Malinau, Untung Apriyono (Aken) menjelaskan turnamen yang memperebutkan total hadiah Rp 60 juta ini, mampu menarik perhatian pecatur dari sejumlah provinsi di Indonesia.
Tercatat ada 8 provinsi yang mengirimkan wakilnya dengan jumlah peserta 126 pecatur.
“Awalnya kita memprediksi hanya tingkat se-Kaltara. Tetapi karena beberapa permintaan teman-teman dari luar akhirnya kita ubah jadinya open nasional dengan dihadiri 8 provinsi pesertanya. Yaitu Gorontalo, Sumut, Sulteng, Jawa Barat, kemudian Kaltim, Kalteng, Kalbar dan yang terakhir Kaltara,” ujar Aken, Jumat (8/8/2025).
Selain itu, ada juga pecatur bergelar master, ambil bagian. Di antaranya Fide Master (FM) Emas Fajar Fatikh dari Gorontalo.
“Pecatur Gorontalo itu shedeed 1 karena gelarnya Fide Master yang merupakan pemain PON Gorontalo,” beber Aken.
BMC 2025 mempertandingkan 6 kelas. Yaitu open klasik, open klasik U-20 putra dan putri, open klasik U-12 putra dan putri serta open blitz.
Selain memperebutkan total hadiah Rp 60 juta, Percasi Malinau juga menyiapkan hadiah untuk pemain terbaik wanita junior dan the best junior pada kategori catur blitz, karena banyaknya pecatur yang ambil bagian di nomor ini.
Menurut Aken, sukses turnamen ini tidak lepas dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau, terutama Bupati Malinau, Wempi W. Mawa yang sangat peduli terhadap pembinaan olahraga.
Khusus turnamen BMC 2025 ini merupakan seri keempat yang digelar setiap tahun, yang dibuka open turnamen.
“Bupati menyampaikan saat penutupan, setiap tahun akan diselenggarakan turnamen catur seperti ini. Cuma kategorinya akan kita tingkatkan. Tahun lalu kita buat BMC hanya open se-Kaltara, tetapi tahun ini kita tidak membatasi. Kita buka nasional. Silahkan siapa pun yang mau datang melihat kota kabupaten Malinau,” tutur Aken.
Ia juga mengaku turnamen ini mendapatkan respon positif dari pecatur Kaltara yang yang minim jam terbang karena jarang digelar turnamen di Kaltara. (jkt)
Discussion about this post