TARAKAN – Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kaltara diharapkan dapat bersinergi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) dalam menyusun dan memformulasikan program pembinaan agar dapat berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028, NTB dan NTT.
Harapan itu disampaikan Sekretaris Kaltara Arfiandi Meidiansyah saat melantik pengurus IPSI Kaltara masa bakti 2024-2028 di Ruang Pertemuan Hotel Galaxy Tarakan, Sabtu (28/6/2025).
IPSI Kaltara yang kini dipimpin Suroso, sebenarnya sudah berjalan sejak 2024. Namun untuk pelantikannya baru digelar tahun 2025 yang dirangkai dengan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov).
“KONI Kaltara berharap dengan kepengurusan IPSI Kaltara ini, tentunya bersinergi dengan IPSI kabupaten kota, mampu menyusun dan memformulasikan program pembinaan prestasi IPSI Kaltara agar dapat berprestasi di event, target utama kita yaitu kejuaraan nasional multi event, PON XXII/2028 NTB dan NTT,” harap Arfiadi saat menyampaikan sambutan.
Menurutnya, sebelum berlaga di PON, Kaltara akan mengikuti babak kualifikasi PON pada 2027 untuk seluruh cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON.
Karena itu sebagai ajang seleksi menuju babak kualifikasi PON, KONI Kaltara akan menggelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Kaltara pada tahun depan.
Menurut Arfiadi, porprov mampu membuktikan sebagai wadah pembinaan yang dapat menjaring atlet-atlet potensial. Terbukti Kaltara sukses meloloskan 91 atlet ke PON XXi/2024 Aceh dan Sumatera Utara dari hasil mengikuti babak kualifikasi.
Bukti lainnya, Kaltara berhasil memperbaiki perolehan medali di PON XXI/2024 dengan merebut 3 emas, 1 perak dan 5 perunggu, menempari peringkat 30 dari 39 kontingen.
Karena itu, KONI Kaltara berkomitmen untuk kembar menggelar porprov tahun depan dan pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Diharapkan IPSI Kaltara dapat mensukseskan perhelatan Porprov II Kaltara.
“Porprov ini akan menjadi ajang seleksi bagi atlet kabupaten kota untuk persiapan menuju babak kualifikasi PON pada 2027 dan pencak silat sebagai cabor asli asal Indonesia adalah cabor yang wajib dipertandingkan di Porprov II tahun depan. Jadi yang menjadi salah satu tugas prioritas IPSI ke depan adalah mensukseskan Porprov II Kaltara dan menjadi cabor tanding di porprov,” harap Arfiadi.
Selain itu, diharapkan pula IPSI Kaltara dapat memformulasikan kualitas kompetisi di Porprov II lebih maksimal dan lebih baik dari Porprov I Kaltara agar juara yang dihasilkan memiliki kapasitas yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua IPSI Kaltara, Suroso berharap kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya melaksanakan pembinaan atlet.
Misalnya dengan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk melaksanakan kejuaraan pencak silat pra remaja dan remaja sebagai upaya pembinaan dan penjaringan atlet sejak dini.
Selain itu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara untuk melaksanakan seleksi O2SN mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.
“Ini adalah jalur penting untuk menemukan bibit-bibit pesilat muda berbakat dari lingkungan sekolah,” ujar Suroso dalam sambutannya.
Sedangkan kepada KONI Kaltara, pihaknya berharap dukungan penuh untuk peningkatan kualitas SDM pencak silat. Baik pelatih maupun wasit dan juri serta dukungan dalam penyelenggaraan kejuaraan pencak silat tingkat dewasa yang menjadi tolak ukur prestasi di Kaltara.
“Mari kita perkuat koordinasi dan komunikasi agar setiap program dapat berjalan optimal dari tingkat paling bawah hingga provinsi. Kita akan menghadapi even besar yaitu Popnas dan PON bela diri 2025. Mari kita persiapkan diri sebaik mungkin, berjuang semaksimal mungkin untuk meraih prestasi tertinggi untuk mengharumkan nama Kaltara di kancah nasional,” harap Suroso. (jkr)
Discussion about this post