TARAKAN – Sejumlah program dan gagasan konkrit kembali ditawarkan dr. H. Khairul M.Kes dan Ibnu Saud saat tampil pada debat publik kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Kayan Multi Function Hall Hotel Tarakan Plaza, Rabu malam (20/11/2024).
Pasangan dengan akronim Kharisma ini tampil dengan kemeja putih dan kopiah hitam. Khairul dan Ibnu Saud juga didampingi tim sukses dan relawan baik yang dibolehkan masuk ke dalam ruangan maupun menunggu di luar lokasi acara.
Saat debat berlangsung, Khairul dan Ibnu Saud tampil memukau dengan program dan gagasan yang ditawarkan, sesuai dengan tema debat.
Adapun tema debat kedua yaitu “Peningkatan Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan melalui Komoditas Perikanan Unggul untuk Memajukan Kota Tarakan”.
Tema itu dijabarkan lagi dalam empat sub tema. Yaitu infrastruktur, lingkungan hidup dan mitigasi bencana, perikanan serta perlindungan perempuan dan anak.
Di antara program yang ditawarkan adalah terkait penanganan banjir yang masih menjadi persoalan serius di Tarakan. Hal itu sampaikan Khairul saat menjawab pertanyaan moderator.
“Persoalan banjir ini menjadi salah satu program prioritas Kharisma periode 2025 sampai dengan 2030. Karena kami melihat bahwa Tarakan ini dalam lima tahun terakhir juga walaupun upaya-upaya penanganan banjir sudah kita lakukan tetapi juga masih terdapat beberapa area-area genangan. Seperti di Karang Anyar, Karang Harapan, di Kampung Enam dan Gunung Lingkas,” ujar Khairul.
“Memang dibutuhkan sebuah penanganan terintegrasi. Di satu sisi Tarakan juga kekurangan air. Oleh karena itu ke depan perlu dibangun folder-folder baru untuk menampung air hujan, untuk mengurangi genangan di tempat-tempat tertentu. Yang kedua kita juga sedang merencanakan untuk membuat sistem pompanisasi untuk daerah-daerah yang secara lahannya memang sudah sulit untuk dilakukan pembebasan karena begitu banyaknya bangunan-bangunan permanen. Terakhir diperlukan recycling air yang dibutuhkan oleh PDAM untuk menjadi sumber air baku ke depan,” jelas Khairul.
Pasangan Kharisma juga menawarkan program untuk menjawab persoalan alih fungsi lahan yang terjadi akibat urbanisasi dan pembangunan infrastuktur yang pesat sehingga mengurangi lahan pertanian dan kawasan hijau.
Khairul menawarkan untuk menambah setiap tahunnnya sebanyak 75 hektare ruang terbuka hijau dengan skema bekerjasama dengan pemilik lahan yang ada atau dengan mengimbau masyarakat membuat tanaman yang bisa memperluas area ruang terbuka hijau.
Dalam closing statemennya Khairul kembali menegaskan bahwa pasangan Kharisma hadir untuk memberikan solusi nyata bagi setiap permasalahan yang dihadapi dan memastikan tidak ada satupun warga Tarakan yang tertinggal dalam perjalanan menuju kemajuan. (jkr)
Discussion about this post