TARAKAN – Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara nomor urut 3,Yansen TP dan Suratno meluncurkan ‘Rumah Gagasan, Kaltara Rumah Kita’, Kamis, Jumat (4/10/2024).
Rumah Gagasan yang terletak di Sekretariat Pemenangan Yansen-Suratno di Jalan Yos Sudarso, Tarakan ini merupakan wadah partisipasi bagi setiap elemen masyarakat dalam memberikan masukan ide tentang pembangunan provinsi Kaltara.
Ketua tim pemenangan Yansen TP-Suratno Tarakan, Ahmad Usman mengatakan, Rumah Gagasan bertujuan mengembalikan nilai-nilai demokrasi sesungguhnya.
Menurutnya, bahwa di pesta demokrasi, membuka uji gagasan dan program yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan sebuah keniscayaan.
“Ini ruang diskusi bagi masyarakat, untuk memberikan masukan-masukan, menyampaikan usulan-usulan atau persoalan-persoalan yang ada. Sehingga kita bisa menyerap kemudian memformulasi itu di dalam program-program yang akan datang. Jadi antara apa yang diinginkan dan apa yang dirasakan persoalan yang ada di masyarakat itu benar-benar nyambung dengan rencana program-program yang akan Yansen-Suratno canangkan nanti,” urai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tarakan ini.
Ruang Gagasan memegang prinsip komunikasi dua arah. Kata dia, tak hanya saat terpilih nanti, setiap warga masyarakat harus dilibatkan membangun Kaltara, salah satunya memberikan masukan dan ide dalam proses merumuskan program ditengah Pilkada saat ini.
Ahmad Usman bahkan menegaskan, berdasarkan arahan dari Yansen TP, pihaknya akan terbuka bagi siapa saja, sekalipun masyarakat yang tak memilih Yansen-Suratno.
“Itulah kita buat ruang ini, nanti kita lanjutkan dengan podcast. Kemudian dalam sehari kita jadwalkan beberapa segmentasi masyarakat umum, baik yang sudah tergabung dengan paslon atau terafiliasi, atau yang belum, tidak jadi masalah. Kami hanya ingin berdiskusi saja, merumuskan program-program, tata kerja ke depan supaya lebih tepat sasaran,” ungkap Usman.
Usman mengungkap betapa pentingnya narasi dalam setiap gagasan. Kendati calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, – Mayjen TNI Purn. H. Suratno, S.I.P, M.I. Pol, (YESS) telah membuktikan kepemimpinannya selama menjadi Bupati Malinau dan Danrem Kaltara.
“Soal yang bicara timses paslon lain yang bicara omon-omon yah? Kalau di paslon kami saya rasa alamatnya tidak ke kami. Pak Yansen khususnya, sudah teruji kepemimpinannya. Bagaimana beliau membangun Kabupaten Malinau selama dua periode atau 10 tahun. Paslon kami hadir, bukan lagi wacana, tapi program yang saat itu ruang lingkupnya masih tingkat kabupaten, akan dikembangkan ke ruang lingkup yang lebih luas lagi di tingkat provinsi Kalimantan Utara. Karena program-program yang dijalankan Pak Yansen ketika menjadi bupati itu luar biasa, hingga mendapatkan penghargaan secara nasional, gerakan desa membangun, merevolusi RT. Kami akan mengkampanyekan itu terus, mensosialisasikan itu,” ulas Usman kemudian menyebut jika masyarakat Malinau merasakan dan menikmati pembangunan.
“Maka dari itu kami menginginkan benar-benar APBD ini berputar di bawah (lingkungan RT). Bisa memantik perekonomian masyarakat di tingkat bawah. Kami bicara rekam jejak dan rekam karya. Bapak Yansen TP ini memulai karier sebagai seorang birokrat dari bawah, sempat camat, kemudian bupati 10 tahun dan wakil gubernur. Saya kira itu sudah sangat ideal. Konkrit,” tukasnya.
Usman juga menegaskan pilkada adalah momen sakral masyarakat menentukan nasib untuk 5 tahun ke depan. Karena itu, menurutnya gagasan penting untuk mengukur kesiapan pemimpin menata dan mengawal program-program ke depan.
“Gagasan juga harus konkrit, karena dari visi-misi yang ada itu akan diturunkan di RPJMD. RPJMD itu akan mengikat kita dalam produk hukum daerah, perda. Kemudian dari perda itulah yang akan dieksekusi oleh OPD-OPD melalui rencana strategis dan rencana kerja. Maka itu sangat penting, karena itu akan mengikat secara hukum untuk program-programnya. Jangan sampai apa yang kita janjikan atau apa yang kita pahami itu tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,” katanya.
Maka Ruang Gagasan ini dianggap penting untuk membangun komunikasi dua arah, menyerap aspirasi masyarakat sehingga mengikatkan diri, baik calon pemimpin dengan masyarakat itu dalam ikatan regulasi program ke depan. (*)
Discussion about this post