TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan bergerak cepat mengatasi persoalan sulitnya mendapatkan tiket pesawat pasca lebaran.
Di antaranya dengan menggelar pertemuan bersama manajemen Pelita Air dan Pertamina EP pada Rabu malam (15/5/2024) di ruang rapat Penjabat (Pj) Walikota Tarakan.
Dalam rapat tersebut, Pemkot Tarakan mendorong Pelita Air melayani dapat melayani penerbangan reguler rute Tarakan.
Penjabat Walikota Tarakan, Bustan menjelaskan, Pelita Air sedang melakukan fisibility study terhadap kondisi perekonomian di Tarakan.
Karena itu, Bustan memohon doa masyarakat harapan tersebut bisa terwujud.
“Insya Allah saya minta jawaban pasti bisa dan tidaknya dengan waktu yang saya minta sesegera mungkin, kita berdoa semoga Pelita, dia sangat menjaga safetynya, pesawatnya juga baru, Air Bus dengan kapasitas 180 penumpang, kurang lebih Garuda dengan batik, saya yakin satu bulan mungkin ada kabar,” ujar Bustan kepada awak media.
Bustan menilai, ada keseriusan Pelita Air untuk menjajaki rute Tarakan. Ini dibuktikan dengan hadirnya perwakilan manajemennya baik secara langsung maupun offline.
“Saya rasa itu tanda-tanda baik, tanda-tanda keseriusan. Mari kita sama-sama berdoaKBRN, Tarakan: Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mendorong Pelita Air melayani penerbangan reguler rute Tarakan.
Tidak hanya Pemkot Tarakan, Bustan juga menilai pihak Bandara Juwata Tarakan turut memberikan “karpet merah” dengan menyiapkan fasilitas.
Bustan menilai, Tarakan memang butuh penambahan pesawat. Ini berkaca sulitnya mendapatkan tiket menuju Tarakan pasca lebaran. Bahkan harganya juga mahal.
Keluhan tersebut bukan hanya dirasakan masyarakat, tetapi dirinya sendiri. Bustan mengaku kesulitan mendapatkan tiket ketika akan kembali dari Jakarta menuju Tarakan beberapa hari lalu.
“Kemarin ada pemanggilan daripada pak Presiden dengan Menkopolhukam, saya berangkat bisa tapi pulangnya saya tidak bisa dapat tiket. Saya akhirnya memastikan melalui penerbangan Jakarta – Berau. Bukan mau pulang kampung tapi memang tiket yang tidak ada,” tutur Bustan.
Dengan kejadian itu, lanjut Bustan, berdampak pada ekonomi makro di Tarakan dan Kaltara. Di mana berdasarkan data BPS, Tarakan mengalami inflasi hingga 0,58 persen pada April. Dimana transportasi udara menjadi penyumbang utama.
Menurutnya Pemkot Tarakan bersama Pemprov Kaltara akan terus melakikan percepatan masuknya maskapai baru akan bisa mengendalikan harga tiket pesawat. (adv)

















Discussion about this post