TANJUNG SELOR – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kelompok Umur (KU) 18 dan 20 tahun menjadi bukti beralihnya barometer pembinaan cabang olahraga atletik kategori remaja dan junior di Kalimantan Utara (Kaltara).
Kejuaraan garapan Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kaltara itu berakhir Minggu (26/5/2024) di Stadion Andi Tjatjok, Tanjung Selor, Bulungan.
Tarakan yang pada tahun-tahun sebelumnya menjadi barometer pembinaan atletik di Bumi Benuanta, kini diambil alih Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Ini dibuktikan dengan hasil yang dicapai dua daerah tersebut pada Kejurprov Kelompok Umur.
Kontingen Bulungan tampil sebagai juara umum di KU-18 (remaja) dengan meraih 13 medali emas, 5 perak dan 7 perunggu.
Disusul Kabupaten Tana Tidung (KTT) dengan 6 emas, 8 perak dan 1 perunggu. Sedangkan Tarakan di posisi ketiga dengan 2 emas, 1 perak dan 8 perunggu.
Bumi Tenguyun -julukan Bulungan- juga merajai KU-20 (junior) dengan membawa pulang 10 emas, 6 perak dan 3 perunggu. Sementara KTT di peringkat kedua dengan 5 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Sedangkan Tarakan di posisi ketiga dengan 1 emas, 4 perak dan 9 perunggu.
Keberadaan pelatih menjadi salah satu alasannya. Di Bulungan misalnya, kehadiran Kaspa yang menangani pembinaan atletik di Kecamatan Bunyu melalui klubnya, Kaspaners, turut berkontribusi dalam mendongkrak prestasi atletik Bulungan.
Mantan atlet Tarakan yang kini berdinas di SDN 005 Bunyu itu mengembangkan pembinaan atletik di pulau terluar tersebut sejak 2021.
Hasilnya, anak didiknya sudah bisa berbicara saat tampil di Porprov I Kaltara dan Kejurprov Kelompok Umur ini dengan menyumbang medali emas untuk Bulungan.
“Semenjak saya bertugas di sana (Bunyu), saya melakukan pembinaan adik-adik kita di Kecamatan Bunyu. Ke Porprov juga kita mengirimkan 4 (atlet), setelah itu kita lakukan pembinaan terus dan pada kejurprov ini kita menurunkan 10 orang,” ujar Kaspa kepada awak media ini.
Menurutnya, latihan intens dilakukan tiga hari dalam seminggu. Jadwalnya bisa semakin rutin apabila mendekati pertandingan.
Meski hanya menggunakan fasilitas seadanya di bekas bandara Bunyu, tidak menyurutkan semangat anak didiknya berlatih.
“Meskipun minim fasilitas di sana namun pada kejurprov ini berhasil menyumbangkan 2 medali emas, kemudian ada 8 perak dan 7 perunggu, khusus dari Bunyu,” tutur Kaspa.
Ia menilai, minat siswa mengikuti latihan atletik cukup bagus. Hanya saja perlu ditunjang fasilitas yang lebih baik. Karena itu, ia berharap Pemkab Bulungan dapat membangun stadion mini di Bunyu agar bisa digunakan untuk latihan.
Sementara itu, Kabupaten Tana Tidung juga kini muncul sebagai salah satu kekuatan atletik di Kaltara berkat tangan dingin mantan atlet Tarakan yang pernah ditempa di Pelatnas, Rizki Latif.
Ketua PASI Kaltara, Rusianto menilai pembinaan atletik di Kaltara berjalan baik.
“Saya kira sudah. Di Nunukan jalan, Tarakan jalan, di KTT juga jalan. Buktinya saya lihat ini banyak juga sprinter-sprinter dari KTT bermunculan, di Bulungan jarak menengahnya bermunculan, di Nunukan juga ada. Paling tidak ke depannya lebih baik lagi,” tutur Rusianto.
Untuk merangsang pembinaan lebih giat lagi, ia berharap PASI kabupaten dan kota dapat menggelar kejuaraan sebelum tampil di kejurprov. Selama ini, event tersebut tidak berjalan. (jkr)
Discussion about this post