TARAKAN – Dalam mengatasi persoalan krisis air bersih, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan merencanakan pembangunan embung dalam jumlah banyak.
Kota Tarakan selalu dihadapkan krisis air bersih jika dalam beberapa minggu, curah hujan berkurang.
Dengan kondisi geografis yang hanya pulau kecil, Tarakan sangat bergantung pada hujan untuk memenuhi kebutuhan air baku.
Karena itu, pembangunan embung dalam jumlah yang banyak dinilai salah satu upaya yang bisa dilakukan Pemkot Tarakan saat ini untuk mengatasi krisis air.
“Dalam rencana strategis ke depan tentu akan memperbanyak embung-embung,” ujar Wali Kota Tarakan, dr, H. Khairul M.Kes, Kamis (1/2/2024).
Untuk itu, menurut Wali Kota, langkah awal merealisasikan rencana tersebut adalah membebaskan lahan di kawasan yang memiliki potensi air baku cukup besar.
Wali Kota menjelaskan, dibutuhkan lahan kurang lebih 10 hektare untuk membangun embung. Pemkot Tarakan sendiri telah menyelesaikan pembuatan feasilibity study untuk rencana pembebahasan lahan.
Namun, Wali Kota enggan menyebut lokasinya untuk kepentingan pembebasan lahan. Yang pasti, lokasi yang diincar telah disetujui Balai Wilayah Sungai yang akan membangun embung.
Menurut Wali Kota, untuk mencukupi kebutuhan air baku menyesuaikan perkembangan jumlah penduduk, Tarakan masih membutuhkan 10 embung lagi. Karena jumlah penduduk Tarakan berkembang sangat pesat yang mencapai 8 persen setiap tahun.
Wali Kota juga mengimbau masyarakat untuk menjaga hutan kota dan hutan lindung karena menjadi sumber utama air bersih. Jika dibabat, berimbas pada berkurangnya ketersediaan air baku yang akan mensuplai embung. (jkr)
Discussion about this post