TARAKAN – Dalam upaya terus menekan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan membentuk kampung keluarga berkualitas di setiap kelurahan.
Hal itu sesuai, menurut Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Tarakan Effendhi Djuprianto, sesuai kebijakan Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes.
Program itu sendiri sedang berjalan dan telah ada 4 kelurahan yang membentuk kampung keluarga berkualitas. Ditargetkan dalam bulan depan, hadir di 20 kelurahan.
“Yang saat ini sudah ditetapkan menjadi kampung keluarga berkualitas ada 4 dan insya Allah satu dua bulan nanti akan menjadi 20 daripada seluruh kelurahan yang ada,” ujar effendhi Djuprianto kepada awak media, Selasa (29/8/2023).
Melalui kampung keluarga berkualitas, Wali Kota mengharapkan ada sektor yang disasar. Yaitu penyerapan tenaga muda yang berbasis pada kinerja untuk kembali ke kelurahan masing-masing dalam rangka berwiraswasta, tidak bergantung pada lowongan PNS maupun di perusahaan.
“Jadi kita akan mendorong agar supaya nanti kaum milenial dan kau gadget itu diawali dengan biar pun kecil dari usaha-usaha yang mandiri insya Allah menjadi tulang punggung negara,” ungkap Effendhi Djuprianto.
Selain itu, melalui program ini, Wali Kota juga berharap dapat mengentaskan kemiskinan. Karena dari kegiatan ekonomi kaum milenial, bisa menyelesaikan masalah kemiskinan di masing-masing kelurahan.
Yang juga menjadi harapan, lewat program ini, masing-masing kelurahan memiliki destinasi wisata.
Namun, pria yang juga menjabat Wakil Wali Kota Tarakan ini, menilai, harapan tersebut membutuhkan kerjasama semua organisasi perangkat daerah.
Pemkot Tarakan sendiri menargetkan penurunan stunting pada tahun 2023 ini bisa mencapai 13 persen.
“Dari 15,6 (persen) turun menjadi 13 persen. Kalau harapan kita kami sampaikan bahwa target penurunan stunting 13 persen itu sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tarakan sampai dengan 2024,” tutur mantan Ketua DPRD Tarakan ini. (jkr)
Discussion about this post