TARAKAN – Kalimantan Utara (Kaltara) turut meloloskan atletnya ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) di cabang balap motor.
Kepastian itu diperoleh setelah pembalap Kaltara mampu menembus 10 besar di nomor perorangan standar baik road race maupun grasstrack, pada kualifikasi PON yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat.
Di cabang road race yang dimainkan di Sirkuit Karting Sentul International Airport Bogor, Jawa Barat pada 24-28 Juli 2023, tiket ke PON diraih Andri Aldo.
Sedangkan pada cabang grasstrack yang berlangsung Sirkuit Cargloss, Citeureup, Bogor, Jawa Barat, 28-30 Juli 2023, tiket diraih oleh Muhammad Rafli. Total Kaltara meloloskan dua pembalap.
Hasil ini tetap disyukuri Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kaltara, Sulis Krisbowo, dimana hasil tersebut sesuai targetnya.
“Alhamdulillah, dari 8 kelas yang dilombakan,Kaltara bisa mengambil 2 kelas yang dilombakan baik grasstrack maupun road race,” ujar Sulis Krisbowo kepada jendelakaltara.co, Minggu (30/7/2023).
“Ini sesuai target semua baik road race maupun grasstrack. Memang itu yang kita prediksikan bisa lolos di PON Sumut dan Aceh,” lanjut Krisbowo.
Menurutnya, Kaltara sebenarnya mengirim 3 pembalap di cabang road race. Namun untuk nomor modifikasi beregu maupun perorangan, belum bisa berbuat banyak karena ketatnya Persaingan yang diikuti pembalap senior terbaik tanah air.
Sedangkan di cabang grasstrack, Kaltara hanya menurunkan 1 pembalap di kelompok standar perorangan. Satu pembalap lainnya asal KTT, batal diikutkan karena melebihi batas usia.
Menuju PON, IMI Kaltara telah menyusun program untuk mempersiapkan mereka. Yakni dengan melakukan pemusatan latihan di Jawa.
Karena itu, setelah tampil di Pra PON, kendaraan dan pembalap akan melakukan latihan sambil mengikuti rangkaian kejuaraan di Jawa. Kebetulan, pembalap juga akan kuliah di Jawa.
Sementara itu, Krisbowo juga mengharapkan dukungan pemerintah provinsi terhadap anggaran keikutsertaan cabang olahraga ke Pra PON. Karena untuk ikut Pra PON, butuh anggaran yang cukup besar.
IMI Kaltara sendiri berusaha mencarikan dana talangan terlebihdulu untuk memberangkatkan atletnya.
“Dukungan dari pemerintah khususnya anggaran segera mungkin diberikan kepada KONI. Karena otomatis menjadi harapan dari semua cabor, biaya Pra PON tidak sedikit,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post