TANJUNG SELOR – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bulungan menjadikan kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI sebagai acuan kegiatannya pada tahun ini.
Karena itu, induk cabang olahraga prestasi di Bumi Tenguyun itu juga memfokuskan persiapan atletnya mengikuti ajang seleksi provinsi (selekprov) sebagai ajang menuju kualifikasi PON.
“Kalau untuk atlet-atlet Kabupaten Bulungan kita memang fokus untuk Pra PON di tahun 2023 ini. Jadi sebelum masuk di selekprov masing-masing cabor kami berikan pembinaan secara khusus,” ujar Ketua KONI Bulungan, Heru Rahmadi, belum lama ini.
Termasuk, lanjut Heru Rahmadi, mempersiapkan atletnya mengikuti seleksi provinsi (selekprov) yang saat sedang dilakukan sejumlah cabang olahraga di Kaltara sebagai ajang menyeleksi atlet yang akan berlaga di kualifikasi PON.
Seperti saat digelar selekprov cabang petanque oleh Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kaltara, beberapa minggu lalu. Atlet Bulungan turun dengan atlet terbaiknya demi meraih ambisi lolos ke pra PON.
Menurut Heru Rahmadi, sebelum mengikuti selekprov, mereka diberikan pembinaan terlebihdulu melalui latihan rutin di masing-masing cabor di kabupaten.
Nanti setelah lolos Pra PON, barulah tanggungjawab diserahkan kepada masing-masing cabor di provinsi. Meski demikian, pihaknya juga siap membantu apabila cabor provinsi mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembinaan.
“Seperti seleksi hari ini (selekprov petanque beberapa minggu lalu) sebelumnya atlet-atlet kita sudah support. Kemudian di pelaksanaan seleksi pra PON mereka masing-masing juga kita sudah support,” ungkapnya.
Bersyukurnya, KONI Bulungan juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bulungan untuk persiapan Pra PON. Dimana menurut Heru Rahmadi, pemerintah daerah memberikan anggaran khusus Pra PON meski nilainya tidak besar.
Anggaran tersebut dinilainya cukup untuk membiayai kebutuhan atlet. Seperti suplemen dan lain-lain.Karena tidak semua cabang olahraga mengikuti selekprov.
“Memang kita kemarin ada diberikan khusus oleh pak Bupati untuk anggaran Pra PON. Memang tidak besar, sebesar Rp 600 (juta) tapi ini juga sudah mencukupi karena nanti Pra PON itu sendiri ada di provinsi,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post