TARAKAN – Di 4 tahun kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan yang jatuh pada 1 Maret 2023, dr. H. Khairul M.Kes memberikan hal berbeda bagi masyarakat Tarakan.
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan itu meluncurkan buku berjudul “1000 Jalan Pengabdian”.
Buku biografi digabung dengan refleksi 4 tahun kepemimpinannya bersama Effendhi Djuprianto ini mengulas secara singkat kisah hidup Khairul kecil hingga menjabat Wali Kota Tarakan. Berikut ide, gagasan dan pemikiran yang diambil dalam menjani hidup.
Termasuk di dalamnya, berbagai data-data capaian keberhasilan pembangunan yang diraih selama menjabat orang nomor satu di Bumi Paguntaka.
Seperti, keberhasilan merealisasikan 16 program unggulan dalam 4 tahun kepemimpinannya, serta mampu mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi Tarakan.
Buku setebal 232 halaman yang berisikan 9 bab dan ditulis oleh Awan Setiawan ini dibedah pada acara yang berlangsung di Kayan Multi Function Hall, Hotel Tarakan Plaza, Kamis (2/3/2023).
‘1000 Jalan Pengabdian’ dipilih menjadi judul buku ini untuk menggambarkan bahwa perjuangan keras dan jatuh bangun harus dilalui Wali Kota untuk menjadi orang sukses seperti sekarang.
Bagi Wali Kota, buku ini ditulis dengan harapan menjadi catatan bagi pejabat selanjutnya, apa saja yang patut dicontoh dan tidak.
“Saya dari dulu sebenarnya di satu dinas, misalnya Dinas Kesehatan cukup lama, saya cerita apa yang kita lakukan di sana. Karena kita setelah itu dibatasi waktu jabatannya. Sehingga harapannya itu akan menjadi catatan buat pejabat-pejabat berikutnya untuk melihat sisi baik dan mungkin sisi buruk,” harap Wali Kota.
Buku ini, menurut Wali Kota, sebenarnya akan dirilis di akhir masa jabatannya bersama Wakil Wali Kota pada 28 Februari 2024.
Namun karena ada aturan yang mengatur masa jabatan kepala daerah hasil pilkada 2018 harus berakhir pada 2023, buku ini terpaksa dilaunching sekarang bertepatan 4 tahun kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan.
Selain itu, buku ini juga dimaksudkan sebagai dokumentasi bagi keluarga. Karena Wali Kota tidak pungkiri, terkadang anak-anaknya menanyakan foto-foto lama. Sekaligus juga menjadi inspirasi bagi generasi penerusnya bahwa untuk meraih sesuatu yang diinginkan dalam hidup, harus dilakukan dengan perjuangan keras.
Yang terpenting lagi, buku ini didedikasikan kepada orang-orang yang berjasa dalam hidup Wali Kota. Seperti kepada ibunda tercinta, istri dan dua mantan Wali Kota Tarakan yakni almarhum dr. H. Jusuf SK dan H. Udin Hianggio.
“Jangan terlalu cepat melupakan jasa orang lain, sekecil apa pun,” pesan Wali Kota.
Wali Kota mengakui, masih banyak kisah-kisah menarik dalam perjalanan hidupnya yang belum diungkapkan dalam buku tersebut.
Karena itu, Wali Kota masih berencana menerbitkan buku yang mengulas sisi lain kehidupannya. Seperti saat memutuskan terjun ke dunia politik dan harus berjuang keras mendapatkan dukungan partai politik serta memilih Effendhi Djuprianto sebagai pendampingnya bertarung pada Pilkada 2018.
Buku ini pun mendapat sambutan positif dari para panelis. Di antaranya Guru besar Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Zein.
“Ini buku yang menurut saya luar biasa. Dari sekian banyak buku yang saya baca, ini salah satu yang menggabungkan antara biografi dengan refleksi kepemimpinan,” tuturnya saat menjadi panelis dalam bedah buku tersebut. (jkr)
Discussion about this post