TARAKAN – Persiapan terus dilakukan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tarakan menyambut musim haji 2023.
Di antaranya melakukan perekaman data biometrik dengan menggunakan aplikasi Saudi Visa Bio untuk pengajuan visa.
Aplikasi ini merupakan fasilitas yang disiapkan Pemerintah Arab Saudi bagi seluruh pengunjung, termasuk calon jemaah haji di seluruh dunia.
Melalui aplikasi ini, calon jemaah haji merekam data biometriknya. Seperti rekam jari, wajah dan lain-lain. Kegiatan itu berlangsung Rabu (29/3/2023) di Aula Kantor Kemenag Tarakan.
“Sudah kami pandu, ada beberapa selesai, ada juga yang belum,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Tarakan, H. Muhammad Aslam, ditemui disela kegiatan.
Data biometrik nanti diajukan ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk pembuatan visa. Jika tidak mengisi, dipastikan tidak bisa mendapatkan visa untuk masuk ke Arab Saudi.
Diakuinya, perekaman data biometrik tidak semuanya lancar. Ada beberapa kendala. Seperti tidak terbacanya ibu jari, ada juga yang wajahnya tidak terbaca karena gangguan mata yang mengharuskan meminta Surat Keterangan Dokter.
Terlepas kendala itu, data biometrik ini akan menjadi data pendukung untuk pembuatan visa. Bagi yang sudah selesai, calon jemaah tinggal menunggu keluarnya visa. Sedangkan nama-nama yang berhak menunaikan ibadah haji tahun ini sudah keluar.
Sementara itu, terkait kepastian biaya haji, pihaknya masih menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Kepres). Karena biaya haji yang ditetapkan sebelumnya Rp 49.812.700, baru biaya rata-rata se-Indonesia. Sedangkan berdasarkan pengalaman, biaya haji perembarkasi, berbeda-beda.
Aslam mencontohkan, tahun 2020, biaya haji rata-rata yang ditetapkan Rp 35 juta. Namun, untuk embarkasi Balikpapan, ada kenaikan Rp 2,5 juta menjadi Rp 37.500.000.
Karena itu, ia memperkirakan, kemungkinan biaya haji untuk embarkasi Balikpapan tahun ini juga sedikit naik dari biaya rata-rata dengan selisih diperkirakan Rp 2 juta.
“Kita kan ikut Balikpapan, Balikpapan beda, Makassar beda. Kemungkinan seperti itu biayanya,” ungkapnya.
Selain biaya haji, pihaknya juga masih menunggu kepastian jadwal keberangkatan. Namun dalam Rencana Perjalan Haji (RPH) sudah ada gambaran. untuk gelombang I diperkirakan bertolak Juni 2023. Calon jemaah haji Tarakan sendiri berjumlah 150 orang. (jkr)
Discussion about this post