TANA TIDUNG – Era kegelapan di Desa Tengku Dacing, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung (KTT), berakhir sudah. Kamis (2/3/2023), PT PLN meresmikan masuknya listrik di desa terpencil itu.
“Di KTT tinggal dua desa lagi. Sengkong dan Majelutung. Itu pekerjaan rumah saya. Semoga dalam waktu dekat bisa terealisaai,” ujar Deddy Sitorus, Anggota Komisi VI DPR RI.
Posisi Tengku Dacing memang kurang beruntung. Desa ini merupakan desa terluar di KTT. Mayoritas penduduknya adalah nelayan. Selama 15 tahun, warga yang mendiami sekitar 93 rumah itu, hidup tanpa listrik. Tidak hanya itu, Tengku Dacing pun tak tersentuh jaringan internet.
Namun posisi yang kurang strategis itu membuat PLN tertantang. Ditambah dorongan Deddy Sitorus kepada Direksi PLN dalam setiap rapat kerja di parlemen, untuk mempercepat realisasi listrik desa di Kaltara.
“Saya juga terus komunikasi dengan Bupati KTT Ibrahim Ali,” tuturnya lagi.
Tersambungnya listrik di Tengku Dacing ini tentu membuat Bupati Ibrahim Ali senang bukan kepalang. Target Program KTT Terang sudah mencapai 98 persen.
“Kami punya program KTT Terang. Tinggal sedikit lagi sudah 100 persen. Alhamdulillah satu per satu janji kampanye sudah kami tunaikan,” ujar orang nomor satu di KTT itu sambil tersenyum.
Jaringan listrik sudah tersambung, bagaimana pembiayaan instalasi ke rumah-rumah? Nah, untuk instalasi ini warga Tengku Dacing juga beruntung.
Mereka tidak perlu menanggung biaya keseluruhan. 50 persen biaya menggunakan dana desa. 20 persen dibantu PT Medco melalui CSR. Total masyarakat hanya membayar sisanya saja.
Sementara itu, GM PLN UIW Kaltimra Joice Lanny Wantania mengaku gembira. Tugasnya membuat desa terang benderang sedikit demi sedikit sudah terealisasi.
“Medannya cukup menangtang di Kaltara ini. Tapi sebagai tanggung jawab kami tidak boleh menyerah. Listrik juga menjadi hak masyarakat yang tinggal di desa terpencil,” kata Joice. (pai)
Discussion about this post