TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan akan melakukan penanganan terhadap anak-anak yang berjualan di perempatan GTM.
Ini dilakukan setelah Wakil Wali Kota Tarakan yang juga Koordinator Tim Pengentasan Kemiskinan, bersama Satpol PP, memantau aktivitas mereka, beberapa hari lalu.
“Ternyata kami pantau masih ada anak-anak sekitar jam 12 (malam) di pinggir jalan jualan. Saya sapa dengan baik,” ujar Effendhi Djuprianto kepada awak media, ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/1/2023).
Dari pemantauan itu, diketahui ada 11 anak-anak yang berjualan. Ia telah menginstruksikan Satpol PP untuk menginventarisasi keberadaan keluarga mereka untuk ditindaklanjuti.
Pasca pemantauan itu, ia juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk upaya penanganan mereka.
Effendhi Djuprianto belum bisa memastikan apa saja program yang akan dilakukan. Akan tetapi, ada rencana bertemu dengan orangtua mereka untuk mendengarkan persoalan sebenarnya.
“Saya sudah laporkan ke pak wali. Mudah-mudahan nanti kami akan turun dengan OPD, minimal kita akan silaturahmi dengan orangtua masing-masing,” tuturnya.
“Menurut pemikiran saya, sepintas kalau nanti disetujui oleh teman-teman, langkah kita ya kita silaturahmi kepada orangtuanya, apa persoalan di dalam kehidupannya. Insya Allah kalau hanya 11 orang, biar pun tidak terbaca di dalam APBD kita di tahun 2003, masih bisa ada jalan dengan baik,” harapnya.
Menurutnya, ada kemungkinan Pemkot Tarakan akan membantu memfasilitasi orangtua mereka dalam berusaha mencari nafkah. Namun, pihaknya masih akan melihat kondisi sebenarnya.
Sebagai contoh, jika orangtua mereka memiliki keterampilan bertukang, tidak mungkin diberikan bantuan modal untuk membuka warung. Semua itu akan diketahui pada saat silaturahmi.
“Dengan silaturahmi, kita secara pasti sudah mengetahui mungkin hobinya, kita atur pekerjaannya, kenapa kok anaknya diminta untuk di situ (berjualan),” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post