TARAKAN – Bus Rapid Transit (BRT) yang dikelola Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha masih melayani siswa SLB, SMP dan SMA ke Juata Laut.
Kepastian itu diperoleh setelah perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan itu memperpanjang kerja sama dengan sejumlah sekolah, yakni SLB, SMKN 3 dan salah satu SMP di Juata Laut.
“Tahun ini diperbaharui lagi kerja samanya sampai akhir tahun 2023,” ujar Direktur Perumda Tarakan Aneka Usaha, Mappa Panglima Banding kepada awak media, belum lama ini.
Menurutnya, tidak banyak perubahan dalam kerja sama yang baru. Hanya penyesuaian tarif yang naik Rp 100 ribu per trip, menjadi Rp 400 ribu setiap kali antar dan jemput siswa. Ini menyesuaikan kondisi ekonomi terkini. Seperti kenaikan harga BBM.
Selain itu, dengan penyesuaian itu nanti digunakan untuk membiayai operasional BRT. Seperti membayar gaji supir, kondektur hingga membeli BBM. Sebab mulai tahun ini, biaya operasional BRT tidak lagi ditanggung Dinas Perhubungan (Dishub) Tarakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Naik Rp 100 ribu saja. Bahkan mungkin hitungannya kami masih subsidi. Cuma buat bayar insentif supir, kondektur, sama BBM,” tuturnya.
“Terhitung 2023, perumda benar-benar mandiri untuk diminta kelola BRT. Semua biaya operasionalnya perumda yang usahakan. Kalau kemarin kan masih sdianggarkan Dinas Perhubungan. Mulai gaji sopir, kondektur, bahan bakarnya kemudian biaya perawatannya,” beber Mappa.
Ia menegaskan tidak ada keuntungan yang diperoleh Perumda Tarakan Aneka Usaha dari unit bisnis ini. Pihaknya hanya membantu Disdikbud Kaltara untuk pelayanan publik yakni memudahkan siswa ke sekolah.
Secara keseluruhan, BRT mampu memberikan keuntungan bagi Perumda Tarakan Aneka Usaha meski kecil. Pendapatannya tidak hanya bersumber dari melayani antar jemput siswa, tapi juga carteran atau sewa.
“Ada, lumayan. Kalau dalam waktu satu tahun itu hampir Rp 700 juta, masih kotor, belum kita kurangi biaya operasional. Sebagian besar dipergunakan untuk jalur non reguler, carter atau sewa. Paling tinggi sekitar 700 ribu, tergantung jarak,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post