TARAKAN – Kepala Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tarakan, H. Syamsi Sarman bersyukur karena realisasi perolehan zakat tahun lalu mencapai target.
Lembaga bentukan Pemkot Tarakan yang bertugas mengelola zakat ini berhasil mengumpulkan Rp 8,7 miliar. Di antaranya bersumber dari zakat masyarakat (zakat maal, zakat fitrah, zakat profesi dan lain-lain) Rp 5,1 miliar.
Sumber lainnya berasal dari infak dan sedekah Rp 3,1 miliar, bantuan Pemkot Tarakan melalui APBD Rp 500 juta dan hibah Kantor Kementerian Agama Tarakan Rp 6 juta.
Jumlah itu naik Rp 300 juta, dibandingkan perolehan tahun 2021 yang hanya mencapai Rp 8,4 miliar. Meski tidak signifikan kenaikannya, Syamsi Sarman bersyukur karena dengan capaian itu, menunjukkan masyarakat masih semangat berzakat pasca mulai pulih dari Covid-19 tahun lalu.
“Sebetulnya tidak banyak peningkatannya dari 2021 terkumpul Rp 8,4 sekian miliar, jadi ada kenaikan Rp 300-an (juta). Kalau dipikir-pikir baru pasca covid, tapi Alhamdulillah ternyata semangat orang berzakat masih tetap bagus,” ujarnya kepada awak media.
Ini juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi semangat masyarakat berzakat. Kenaikan yang tidak signifikan pada 2022 diperkirakan karena perolehan zakat merosot, namun jumlah infaqnya naik dari bantuan sembako, alat pelindung diri, masker dan lain-lain yang turut dihitung Baznas Tarakan.
Sementara itu, di tahun 2023, pihaknya telah menyusun target kinerja mencapai Rp 8,7 miliar. Namun, untuk target prestasi diharapkan bisa menembus Rp 9 miliar.
Target itu sendiri, menurut Syamsi Sarman, sudah disesuaikan dengan prediksi kondisi perekonomian nasional yang dibayang-bayangi resesi. Untuk merealisasikan itu, pihaknya juga telah memiliki strategi.
“Kami akan menggunakan upaya pendekatan keagamaan. Kami mencoba dakwahkan bahwa dengan zakat ini sebetulnya bisa menyelamatkan ekonomi kita. Kita tahu zakat itu bisa melindungi umat, kita akan dekatkan dakwah seperti itu, zakat ini bisa menyelamatkan kita dari resesi. Mudah-mudahan itu menjadi dorongan orang semakin giat berzakat walaupun resesi,” harapnya.
Dalam upaya itu juga, Baznas Tarakan juga telah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berzakat. Di antaranya berzakat secara online melalui sistem pembayaran non tunai QRIS, bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Bisa juga berzakat melalui bank baik syariah maupun konvensional. Baznas Tarakan sendiri telah membuka rekening di hampir semua perbankan.
“Itu kan sudah memudahkan. Kita datang ke bank walaupun tidak hafal rekeningnya, tanya saja sama bank, sudah tahu,” ungkapnya.
Baznas Tarakan juga melakukan layanan jemput zakat. Warga yang ingin berzakat bisa menghubungi Kantor Baznas Tarakan dan akan ditindaklanjuti mengirim petugas untuk menjemput zakatnya. (jkr)
Discussion about this post