TANJUNG SELOR – Air mata Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Deddy Yevri Hanteru Sitorus menetes di Sekretariat Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Utara (Kaltara).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini tak mampu membendung rasa haru setelah disematkan gelar Warga Kehormatan Utama Dewan Adat Dayak Kaltara.
“Saya jadi teringat akmarhum ayah saya. Beliau selalu berpesan, buat apa hidup kalau tidak bermanfaat untuk orang lain,” kata Deddy Sitorus sambil terisak.
Penghargaan yang diberikan oleh DAD ini bukan tanpa alasan. Deddy dianggap memiliki kontribusi besar terhadap masyarakat Dayak di pedalaman. Khususnya terkait dengan ruang lingkup kerjanya di Komisi VI.
Hadir dalam pemberian gelar ini, Presiden Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Billa, Ketua Adat Dayak se-Kaltara dan tokoh masyarakat lainnya.
Saat memberikan sambutan, Deddy Sitorus menyatakan apa yang sudah dia lakukan jauh dari cukup. Masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai.
“Selama masih ada desa yang tidak berlistrik saya belum bisa tidur nyenyak,” tandasnya.
Listrik adalah sumber perhatian Deddy Sitorus. Menurutnya listrik tidak sekadar kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pemerintah.
“Bagi saya listrik ada hak asasi manusia. Pemerintah harus hadir. Mimpi saya, seluruh desa di Kaltara harus berlistrik,” tegasnya.
Ia mengakui ketika pertama kali menjadi anggota DPR RI anggaran PLN untuk Kaltara hanya 50 miliar. “Kini sudah 500 miliar. Ini bukti pemerintah serius,” tandasnya. (pai)
Discussion about this post