TARAKAN – Emas pertama cabang sepak takraw Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara) direbut kontingen Tarakan setelah mengalahkan Nunukan di final nomor double event putra.
Namun, laga yang berlangsung di GOR Tipe B, Tarakan, Minggu (18/12/2022) itu diwarnai aksi mogok bertanding oleh tim Nunukan karena tidak terima keputusan pengadil pertandingan yang dinilai merugikan tim ini.
Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kaltara membenarkan. Namun ia menegaskan jika pihak selalu bersikap netral dengan memasang wasit dan hakim garis yang tidak memihak.
“Saya pasang wasit-wasit yang berdomisili di luar Tarakan supaya menghindari hal-hal yang seperti ini,” tegas Kurnadi kepada awak media, ditemui disela pertandingan.
Duel Tarakan dan Nunukan memang selalu krusial karena memiliki pemain yang berkualitas. laga awalnya berjalan normal di babak pertama. Tarakan unggul 1-0 setelah meraih kemenangan 21-16.
Namun Nunukan bangkit di set kedua dan mampu memimpin 17-13. Saat laga berlanjut, insiden terjadi yang membuat official Nunukan protes yang dan berujung mundur dari pertandingan.
Dengan hasil itu Tarakan merebut medali emas, sementara Nunukan harus puas dengan perak. Sedangkan perunggu diraih bersama Bulungan dan KTT.
Cabang sepak takraw selanjutnya memainkan nomor kuadran putra. Sedangkan secara keseluruhan cabang takraw memainkan 6 nomor, dua di antara nomor putri.
Seluruh kabupaten dan kota ambil bagian di kelompok putra. Sedangkan putri minus KTT. (jkr)
Discussion about this post