TARAKAN – Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Sebatik memiliki peran strategis bagi negara. Karena itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sungai Nyamuk, Syaharuddin, akan fokus meningkatkan pelayanan pada sektor maritim.
Syaharuddin merupakan pejabat baru di Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sungai Nyampuk. Ia menggantikan Irfan Jayadinata sejak 19 September 2022. Namun, pria kelahiran Nunukan, 1979 ini telah memahami dunia pelayaran di Kalimantan Utara (Kaltara), karena lama bertugas di KSOP Kelas III Tarakan.
Kini, mantan Kepala Seksi Tertib Berlayar pada Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar ini kembali ke Kaltara, namun dengan tugas barunya, memimpin Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sungai Nyamuk.
Mendapat tugas di perbatasan, menjadi tantangan tersendiri bagi Syaharuddin. Karena itu, Lulusan Magister Hukum Universitas Borneo Tarakan (UBT) ini ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat melalui peningkatan pelayanan sektor maritim, khususnya yang berkaitan dengan kepelabuhanan dan keselamatan pelayaran.
“Sebagai pejabat baru, saya fokus kepada bagaimana melakukan peningkatan pelayanan di wilayah perbatasan, sedapat mungkin untuk membangun sektor maritim,” ujar Syaharuddin kepada awak media, Sabtu (5/11/2022).
“Kami coba membangun di sini, bagaimana dari sektor transportasi laut, khususnya di Sebatik, bisa lancar, sehingga kebutuhan masyarakat di perbatasan yang menjadi daerah terdepan, bisa terakomodir,” lanjut lulusan Akademi Ilmu Pelayaran Indonesia (AIPI) Makassar ini.
Dalam hal meningkatkan pelayanan juga, pihaknya akan membenahi kendala yang menghambat masyarakat maritim di Sebatik. Sebagai contoh, ia banyak mendapatkan masyarakat Sebatik yang bermatapencaharian sebagai nelayan dengan perahu tradisional.
Hal itu perlu mendapat perhatian, terutama dari sisi keselamatan pelayaran dan pamahaman terkait hukum. Karena itu, pihaknya akan membenahi hal itu.
Salah satu upaya, melalui Gerai Nasional E-Pas yang merupakan program Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Melalui Unit Penyelengaraan Pelabuhan Kelas III Sungai Nyamuk, pihaknya mendorong nelayan untuk memiliki Pas kecil sehingga nelayan memiliki status hukum yang jelas terhadap perahunya. Pemberian itu dilakukan secara gratis.
“Itu sangat direspon sekali masyarakat. Kami dorong untuk memiliki Pas kecil, sehingga mempunyai status hukum yang jelas terhadap kapalnya,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, Sebatik merupakan wilayah perbatasan dan menjadi wajah Indonesia. Karena itu, pihaknya akan menghadirkan wajah baru di pelabuhan Sebatik.
“Kami akan membenahi wilayah perbatasan, khususnya pada transportasi laut, sehingga lebih baik lagi,dan lebih maju lagi. Juga dapat mengakomodir semua logistik di wilayah Kaltara, khususnya Sebatik,” tegas Syaharuddin. (jkr)
Discussion about this post