TARAKAN – Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Kepolisian Resor (Polres) Tarakan menggagalkan peredaran narkotika diduga jenis sabu berat total 941,43 gram, serta meringkus tiga orang tersangka. Dua di antaranya wanita remaja.
“Telah diamankan 3 tersangka,” ujar Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia didampingi Kasat Reskoba Iptu Dien F Romadhoni saat memberikan keterangan pers di Mako Polres Tarakan, Jumat (28/10/2022).
Dijelaskan, awalnya personelnya menerima informasi bahwa di Jalan Gunung Semeru, RT 02, Kelurahan Kampung Enam, Kecamatan Tarakan Timur, sering dijadikan tempat transaksi narkoba.
Informasi tersebut ditindaklanjuti personelnya dengan melakukan penyelidikkan di lokasi pada Senin (24/10/2022) sekira pukul 02.00 WITA. Dicurigai satu unit mobil Toyota Agya warna putih dengan nomor polisi KU 1762 GF, melintas di jalan tersebut.
Personel kemudian mengikuti mobil itu sampai di daerah Kampung Bugis, Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat. Lalu mengamankan seorang wanita inisial TR (20) dan barang bukti sabu.
“Ada TR di dalam mobil tersebut, kemudian dilakukan penggeledahan dengan membawa saksi utama. Ditemukanlah 1 bungkus plastik klip bening yang diduga berisi narkotika jenis sabu yang disimpan di dalam kotak handphone di dalam mobil tersebut, dengan perkiraan berat sementara 37,94 gram,” beber kapolres.
Kepada polisi, TR mengaku mendapatkan barang tersebut dari wanita lainnya berinisial Ana (18). Perempuan asal Malinau itu pun menjadi target polisi selanjutnya dan berhasil diamankan.
“Sekira jam 3, ditemukan saudara Ana di Jalan Gunung Selatan, di halaman parkir De Javu di Kampung Satu/Skip,” lanjut kapolres.
Polisi kemudian membawa Ana ke tempat tinggalnya di Jalan Gunung Semeru, RT 02, Kelurahan Kampung Enam, Tarakan Timur dan berhasil mendapatkan barang bukti sabu lagi dengan berat yang lebih besar.
“Setelah dilakukan penggeledahan di rumah tersebut ditemukanlah satu bungkus plastik bening diduga berisikan jenis sabu dengan berat 903,49 gram, ada di dalam lemari pakaian yang dibungkus tas belanja warna hitam,” bebernya lagi.
Ana mengaku mendapatkan barang tersebut dari seorang pria 47 tahun inisial MR. Keterangan itu menjadi petunjuk bagi aparat untuk mengejar calon tersangka lainnya dan berhasil diamankan juga.
“Sekira jam 05.30 WITA dilakukanlah penangkapan terhadap saudara Marupi di Jalan Binalatung, RT 15 Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur,” ungkapnya.
Kepada polisi, MR mengaku barang tersebut didapat dari Malaysia. MR sendiri merupakan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Tarakan karena pernah menyuruh anaknya menjual sabu pada Juni lalu.
“Dia merupakan DPO kita,” imbuh perwira menengah Polri ini.
Atas perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 114 ayat 2 junto 132 ayat 1, subsider Pasal 112 ayat 2, junto Pasal 132 ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara, dengan denda minimal Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar. (jkr)
Discussion about this post