TARAKAN – Mencegah masuknya penyakit polio masuk ke Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Utara (Kaltara) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM) Program Kesiapsiagaan Polio.
Kegiatan yang dibuka Bendahara PMI Kaltara Jauhari sejak Jumat (14/10/2022) di Hotel Duta Tarakan ini diikuti sejumlah relawan dari Tarakan dan Malinau.
Kegiatan ini juga didukung Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau IFRC. Di mana Kaltara salah satu dari lima provinsi yang dipercaya melaksanakan kegiatan tersebut.
“Salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Utara untuk mendapatkan bimbingan teknis untuk pengendalian kejadian luar biasa seperti polio. Takutnya nanti kita terjadi era disrupsi polio maka relawan yang ada kita berikan suatu ilmu bagaimana nanti bisa pengendalian karena mereka sebagai tugas surveilans,” ujar Jauhari kepada jendekaltara.co, ditemui usai membuka kegiatan.
“Mereka bertugas sebagai surveilans, adalah detektifnya penyakit. Dia bisa tahu bagaimana di masyarakat nanti kalau ada itu (polio) dia cepat bertindak. Itu tujuannya tujuannya sehingga nanti tidak berkepanjangan penyakit tersebut seperti kejadian luar biasa yang tidak kita inginkan,” harapnya.
Untuk peserta, pihaknya hanya mengambil relawan dari Tarakan dan Malinau, dengan harapan setelah menyerap ilmu dari kegiatan tersebut, dapat mentransfernya kepada relawan lain di daerahnya.
“Sebenarnya keinginan kita maunya 5 kabupaten kota, tetapi karena terbatas dengan anggaran yang diberikan kepada kita dari pusat, maka kita ambil Malinau dan Tarakan,” ungkapnya.
“Harapan kita paling tidak pemahaman di masyarakat sangat luas terkait kejadian luar biasa dengan adanya transfer knowlage SBM. Paling tidak tahu saya berbuat apa kalau menemukan sesuatu itu,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post