TARAKAN – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kalimantan Utara (Kaltara) masih berharap cabang panahan dapat dimainkan di Tarakan.
Panahan masuk salah satu cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara. Sesuai surat rekomentasi yang diterbitkan, akan dimainkan di Tanjung Selor, Bulungan.
Namun, Pengprov Perpani Kaltara masih berharap panahan dapat dimainkan di Tarakan. Salah satu alasannya, agar ada pemerataan dalam menggelar even panahan.
Sebelumnya, Pengprov Perpani Kaltara telah memainkan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) panahan 2022 di Bulungan, beberapa waktu lalu.
“Menyangkut tempat, kami masih tetap berharap tempat untuk panahan dipindah di Tarakan. Karena awal dengan pengcab-pengcab sudah saya kasih tahu bahwa kejurprov pertama di Bulungan, porprov itu nanti di Tarakan,” harap Ketua Pengprov Perpani Kaltara Steve Singgih Wibowo, belum lama ini.
Alasan lainnya, Steve -sapaan akrabnya- juga mempertimbangkan dari sisi keekonomisan. Dimana harga kebutuhan di Tarakan lebih murah dibandingkan di Bulungan, sehingga dapat menekan biaya kontingen ditengah kondisi harga yang melonjak dampak kenaikan BBM.
Harapan itu akan diperjuangkan Pengprov Perpani Kaltara agar bisa terwujud. Karena itu, Steve berharap setelah Pengurus Besar (PB) Porprov dilantik nantinya dapat menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama pengurus cabang olahraga untuk membahas kesiapan pertandingan.
“Setelah pelantikan (PB Porprov) kita rakor bersama dengan cabor-cabor. Disitulah nanti kami menyampaikan supaya hal ini bisa diterima,” ungkapnya.
Steve juga meminta pihak terkait bijak menyikapi hal ini. Karena menurutnya, porprov adalah euforia cabor.
Jika jadi dipindahkan di Tarakan, Steve menilai sudah ada venue yang layak untuk dijadikan tempat pertandingan. Selain di Stadion Datu Adil, alternatif lain adalah lapangan Panglima Batur.
Sementara itu, disinggung kesiapan Perpani Kaltara menghelat cabang panahan, Steve memastikan pihaknya telah siap. Hanya menunggu dukungan peralatan dari PB Porprov. Seperti bantalan yang harus didatangkan dari luar karena tidak ada di jual di Kaltara.
“Bantalan itu kan tidak ada dijual di Tarakan, harus kirim. Kemudian monitor untuk anak-anak memanah, kan pesan,” tuturnya.(jkr)
Discussion about this post