TARAKAN – Tim taekwondo dari dojang Gladiator berhasil membawa pulang 4 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu dari hasil berlaga di Central Celebes 3 Taekwondo Open Tournament, 29-30 Juli 2022 di Palu, Sulawesi Tengah.
Hasil tersebut membayar kerja keras dan pengorbanan, sekaligus menjawab keraguan sejumlah pihak akan kemampuan taekwondoin Gladiator. Pasalnya, atlet yang berangkat merupakan pelajar dari sejumlah sekolah di Tarakan.
Karena hanya mengirim 8 atlet, Dojang Gladiator memaksimalkan kemampuan mereka, terutama yang tampil di kelompok prestasi, dengan turun di dua nomor untuk setiap atlet. Strategi itu cukup jitu dengan membawa pulang medali cukup banyak.
“Ditotal semua ada 4 emas, 2 perak, 2 perunggu,” ujar Ketua Dojang Gladiator Herwinda kepada jendelakaltara.co, Kamis (4/8/2022).
Dari kelompok prestasi, 4 dari 5 atlet asal SMP Negeri 1 Tarakan, mempersembahkan medali, total 2 emas dan 2 perunggu.
Emas dipersembahkan trio Finkki Nazwa Z.A, Finkkan Namira Z.A dan Shira Damita Sudarmanto yang turun di nomor poomsae tim kadet putri. Khusus Finkki Nazwa Z.A, ia juga menjadi juara pada nomor individual poomsae kadet putri.
Sementara medali perunggu dipersembahkan Hanny Chandra Thong pada nomor kyorugi under 47 kg putra dan Delova Chila Abikhya pada nomor poomsae individual junior putri.
Sementara medali lainnya dipersembahkan dari nomor pra kadet yang juga mengirim atlet pelajar dari SD Utama 2, SD Muhammadiyah dan SDN 052.
Hasil ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah mereka untuk mendukung pembinaan dan prestasi pelajarnya di cabang olahraga terutama taekwondo.
Pasalnya, sejumlah kejuaraan di luar daerah juga telah menanti. Di antaranya kejuaraan nasional (kejurnas) zona empat Sulawesi dan Kalimantan yang akan berlangsung tahun ini.
“Semoga ke depannya dari sekolah juga mendukung kegiatan ini. Memberi izin, juga kalau memang ada sedikit bantuan buat mereka juga nggak masalah juga. Karena mereka ini jelas prestasi,” tuturnya.
Perjuangan dan pengorbanan atlet dan orangtuanya, patut diacungi jempol. Dari keterangan Herwinda, demi berprestasi, orangtua mereka rela membiayai sendiri keberangkatan anaknya.
Tidak hanya itu, tidak semua atlet berangkat dengan pesawat. Ada juga yang rela ke Palu dengan kapal Pelni yang memakan waktu beberapa hari untuk tiba di tujuan. Karena itu pula, di antara mereka ada yang meminta izin meninggalkan pelajar di sekolah cukup lama. Namun, perjuangan dan pengorbanan itu terbayar dengan hasil yang dipersembahkan. (jkr)
Discussion about this post